Jusuf Kalla: Politik itu Seperti Orang Main Bulu Tangkis

Dero Iqbal Mahendra
16/10/2018 16:05
Jusuf Kalla: Politik itu Seperti Orang Main Bulu Tangkis
( ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

MENYIKAPI masih maraknya kampanye negatif dan hitam selama pelaksanaan pemilu presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan bahwa berpolitik dalam masa kampanye menurutnya layaknya bermain bulu tangkis.

"Politik itu seperti orang main bulu tangkis, anda dapat poin kalau smashnya benar. Tetapi anda juga mendapatkan poin kalau lawan membuat kesalahan," terang Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (16/10).

Ia juga menilai kampanye negatif yang mengungkapkan kesalahan lawan memang terkadang sulit untuk dihindari. Namun kampanye negatif akan tetap menjadi kampanye negatif selama mengungkapkan fakta. Bila tidak maka jatuhnya akan menjadi kampanye hitam sebab cenderung membuat fitnah.

Bahkan di seluruh dunia upaya mengungkapkan kesalahan orang itu susah dihindari. Selain itu perbuatan tersebut tidak melanggar apapun dan merupakan suatu hal yang biasa biasa saja.

"Artinya selama kampanye ini berbuatlah yang posistif dan jangan buat kesalahan," tutur Jusuf Kalla.

Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla juga menyatakan larangan kampanye di pondok pesantren adalah suatu hal yang tepat karena memang jelas dalam undang-undangnya yang melarang kampanye di tempat pendidikan, maupun tempat ibadah. Tetapi jika berkaitan dengan silaturahmi, hal itu adalah persoalan lain.

"Apakah calon A datang silaturahim dianggap kampanye atau tidak. Kalau hanya singgah silaurahmim sebentar atau ketemu teman lama, atau datang ke masjid dan ketemu orang selama duduk duduk saja dan bicara agama tentu bukan kampanye," tutur Jusuf Kalla.

Bagi Jusuf Kalla silaturahim masih dperbolehkan sebab para calon tentu ingin singgah ke berbagai tempat dan bertemu dengan sejumlah orang. Namun pertemuan itu sendiri tidak boleh melakukan kampanye, dalam arti melakukan kegiatan yang mempengaruhi orang lain. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya