Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Andi Arief Nilai Prabowo tidak Serius Jadi Presiden

Nurjiyanto
13/10/2018 09:57
Andi Arief Nilai Prabowo tidak Serius Jadi Presiden
(ANTARA/Hafidz Mubarak A)

WAKIL Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Andi menuding Prabowo tak serius mengikuti Pilpres 2019. Kritikan itu ia unggah di akun Twitter pribadinya.

‘Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkempanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden,’ ungkap Andi dalam kicauannya di akun Twitter pribadinya, Jumat (12/10).

Di sisa waktu masa kampanye yang hanya terhitung tinggal enam bulan, Prabowo semestinya sudah bergerilya berkampanye. Bukan berdiam diri di kediamannya, tanpa menyapa masyarakat.

“Enam bulan merupakan waktu yang terlalu pendek dalam politik. Pak Prabowo harus keluar dari sarang Kertanegara, kunjungi rakyat. Sapa, peluk, cium, dan sampaikan apa yang akan dilakukan kalau memang di tengah ekonomi yang sulit ini. Sekian kritik saya,” kicaunya.

Andi pesimistis Prabowo bisa memenangi kontestasi. Ia menyadari kritiknya ini bakal menimbulkan banyak respons reaktif dari partai anggota koalisi.

“Tapi, percayalah kalau direnungkan, bagaimana mungkin kemenangan mengejar orang yang malas?” jelasnya.

Andi mengatakan kenapa Prabowo harus segera turun keliling? Pertama, lawan incumbent harus kerja keras. Kedua, bulan Desember harus mengejar 40%. Ketiga, berharap ekonomi memburuk saja belum menjamin kenaikan elektabilitas. Keempat, pilpres ini memilih presiden, maka calon presiden lah yang harus aktif.

Menurutnya, Prabowo harus memanfaatkan celah di tengah partai-partai pendukung Jokowi fokus untuk lolos ambang batas parlemen.

“Mumpung partai-partai pendukung Pak Jokowi sibuk untuk lolos PT, ketimbang urus Pak Jokowi. Seharusnya Pak Prabowo aktif keliling, menembus Indonesia mendulang suara. Hanya dengan bertemu rakyat, pintu Istana akan terbuka,” jelasnya.

Kerenggangan
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Abdul Kadir ­Karding menilai kritik itu menandakan kubu Prabowo-Sandiaga Uno ada kerenggang-an. Karding mengatakan hal itu disebabkan adanya kegalauan dalam memunculkan narasi.

 Pasalnya, secara keseluruhan pihak Prabowo-Sandi telah kehilangan narasi untuk dapat menyalip kinerja Joko Widodo.

“Saya melihat di sana ada keenganan partai-partai pengu-sung untuk bekerja full. Ada penurunan di sana. Tampaknya mulai rengang tanpa mengatakan ini pecah. Mungkin lagi rengang dengan keadaan yang ada. Tapi, apa yang dikatakan Andi Arief itu bisa menjadi satu fakta bahwa di sana telah terjadi kegalauan,” ujarnya

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Hasto Kristiyanto menilai Prabowo meniru kampanye Presiden ­Amerika Serikat Donald Trump. Sekjen PDI Perjuangan itu juga memastikan bahwa serangan Prabowo kepada Joko Widodo justru akan menimbulkan serangan balik dari rakyat. “Pernyataan Prabowo itu sama saja dengan menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri.” 

Menurutnya, serangan ekono-mi kebodohan ini menunjuk-kan kepura-puraan tentang sejarah masa lalu dan menimpakan hal itu sebagai kesalahan Jokowi. Padahal Prabowo saja tidak bisa membedakan antara penganiayaan dan operasi atau mark-up wajah.’’ (Pro/Ins/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya