Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kebohongan Ratna Sarumpaet Dinilai Bukanlah Biasa

Insi Nantika Jelita
03/10/2018 20:53
Kebohongan Ratna Sarumpaet Dinilai Bukanlah Biasa
(MI/Susanto)

KETUA DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menganggap bahwa apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet bukanlah sesuatu kebohongan yang biasa.

"Luar biasa kebohongan yang dilakukan oleh seorang Ratna Sarumpaet. Bagi saya, kebohongan yang dilakukan oleh seorang Ratna Sarumpaet bukanlah kebohongan biasa." ungkap Ace saat dihubungi Media Indonesia, Jakarta, Rabu (3/10).

Ace mengatakan bahwa sebagai publik figur apa yang dikatakan Ratna Sarumpaet kerap dianggap benar oleh pendukungnya.

"Dia adalah figur publik yang merasa selalu bicara moral dan mengkritik siapapun, termasuk pemerintah. Apa yang diucapkannya, bagi sebagian pendukungnya kerapkali dianggap benar." ujar Ace.

Kemudian Ace khawatir apabila berita bohong atau hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet bisa menimbulkan konflik.

"Apa jadinya jika berita bohong itu dianggap benar oleh para pendukungnya? Saya khawatir akan menimbulkan konflik antar pendukung karena menyangkut kekerasan fisik seseorang." terang Ace

Lalu ia meminta pihak berwajib untuk mendalami motif kebohongan Ratna Sarumpaet tersebut.

''Saya kira pihak yang berwajib perlu mendalami motif dibalik berita hoaks itu. Apakah ini bagian dari skenario yang memang terencana untuk membenturkan antar pendukung atau bukan."kata Ace

Ia yakin bahwa apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet adalah kebohongan yang disengaja.

"Ini kebohongan yang disengaja menurut saya. Andai pihak kepolisian tidak menyingkap kasus ini, saya yakin Ratna Sarumpaet tidak akan mengaku. Tidak cukup minta maaf saja." tutur Ace

Ini menjadi pembelajaran bagi siapapun untuk tidak menebarkan kebohongan menurut Ace. Ia kemudian menyayangkan apabila ada elit politik yang dengan mudah mempercayai hoaks itu.

"Sampai-sampai seorang Calon Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, seorang Amien Rais, Mantan Panglima TNI Joko Santoso, seorang Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, dan Jubirnya harus mengadakan konperesi pers khusus menanggapi berita bohong itu." ungkap Ace.

Ace juga merasa bahwa pihak Prabowo lebih mementingkan soal kasus hoaks ketimbang fokus gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

"Pak Prabowo dan para pendukungnya lebih penting memberikan tanggapan atas seorang Ratna Sarumpaet daripada hal yang paling mendesak ditangani kita semua, soal musibah gempa dan tsunami di Sulteng." ucapnya.(X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya