Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
FESTIVAL HAM merupakan momentum penting untuk menyosialisasikan pelbagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia di Tanah Air. Diharapkan peristiwa itu nantinya menginspirasi dunia bahwa Indonesia sangat maju dalam upaya penghormatan HAM.
Demikian dikatakan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko disela-sela acara Peluncuran Festival HAM 2018, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (3/10). Kegiatan yang dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman itu dihadiri Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Wonosobo Eko Purnomo, dan Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (Infid) Sugeng Bahadijo.
Festival HAM Indonesia (FHI) 2018 akan dihelat di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada 13-15 November mendatang. Wonosobo dipilih karena daerah tersebut telah menerapkan gagasan kota HAM, serta memiliki peraturan daerah yang secara khusus mengatur persoalan itu.
Menurut Moeldoko, pemerintah memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas penyelenggaraan acara tersebut. "Ini juga sebuah bentuk komitmen pemerintah dan pemda yang ikut berkolaborasi dengan Komnas HAM dalam upaya menegakkan HAM di seantero wilayah. Ini akan menjadi role model untuk daerah lain," kata dia.
Ia berharap publik nantinya tercerahkan dan tidak hanya mempermasalahkan dari sisi pelanggaran HAM saja. Namun, sambung dia, apresiasi terhadap daerah-daerah yang berhasil menegakkan HAM dengan baik juga perlu untuk diangkat. Dengan begitu masyarakat niscaya terinspirasi untuk selalu berbuat kebaikan.
"Saya berpesan festival ini bisa melibatkan anak-anak, termasuk berbagai kalangan, seperti TNI-Polri. Sehingga peristiwa itu nantinya akan menjadi laboratorium dan showroom bagaimana HAM itu bisa diaplikasikan di lapangan. Semuanya menikmati dan akan menjalankan dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Ahmad Taufan menambahkan, FHI 2018 merupakan bagian dari konferensi Kabupaten/Kota HAM yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2014. Acara yang diinisiasi oleh Infid dan Komnas HAM, itu mengusung tema Merawat Keragaman, Memupuk Solidaritas Menuju Indonesia yang Inklusif dan Berkeadilan.
Tema tersebut diangkat berdasarkan kondisi sosial-politik yang belakangan terjadi di Tanah Air, seperti menguatnya sikap intoleransi yang merusak kebhinekaan dan mengikis solidaritas warga sebagai sebuah bangsa. Komnas HAM ingin mengajak publik untuk tetap menghormati perbedaan, menghargai keragaman, serta menguatkan dan merawat solidaritas.
'Festival itu kita buat sebagai judul supaya semua orang melihat HAM ini sebuah bagian yang akrab. Jika kita akrab dengan HAM, maka secara perlahan HAM, nilai-nilainya, prosedur, dan standarnya akan menjadi bagian kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berorganisasi," ujar Taufan.
Senada disampaikan Ganjar Pranowo. Menurutnya, HAM secara edukatif bisa ditunjukkan dengan pendidikan budi pekerti. Apabila seseorang memiliki nilai budi pekerti, maka mereka senantiasa menghormati orang lain disekitarnya.
"Karena dengan begitu penghormatan menjadi sangat tinggi. Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah, Komnas HAM, KSP, dan Infid, yang telah banyak membantu. Kami senang Wonosobo dipilih sebagai lokasi festival, apalagi kegiatan itu sifatnya nasional dan mengundang tamu dari luar negeri," pungkas Ganjar. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved