Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KETUA DPR Bambang Soesatyo mendesak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk kembali mengadakan alat pendeteksi gelombang pasang dan Tsunami (Buoy).
Sebab, 22 buoy yang tersebar di seluruh perairan Indonesia sudah tidak berfungsi karena mengalami kerusakan total sejak 2012
“Sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap pengadaan buoy, untuk segera mengadakan kembali buoy yang baru sebagai upaya dalam mengganti buoy yang rusak," kata Bamsoet sapaan karibnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/10).
Menurutnya, pemasangan kembali buoy di seluruh perairan Indonesia sangat mendesak. Terutama, di daerah rawan tsunami.
“Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk tetap memanfaatkan modelling tsunami yang berfungsi memberikan informasi peringatan dini (early warning) tsunami," ujarnya
Ia juga meminta BMKG untuk terus menggunakan model pemberitahuan awal sebelum tsunami semacam itu. Karena, lanjut dia, model tersebut bisa membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Agar dapat memberikan rasa aman dan waspada kepada masyarakat terhadap ancaman tsunami," ucapnya.
DPR berjanji mendukung BNPB dan BNPT melalui Badan Anggaran (Banggar). Baik dalam penyusunan anggaran ataupun pengadaan buoy.
"DPR RI akan memberikan dukungan kepada BNPB dan BPPT dalam penyusunan anggaran, baik untuk pengadaan buoy maupun anggaran pendanaan bencana yang tentunya sangat berpengaruh terhadap upaya mitigasi bencana," ucapnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved