Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
MEGASKANDAL Bank Century yang diduga merugikan negara mencapai Rp6,7 triliun kembali menyeruak. Media daring Hong Kong, Asia Sentinel, merilis hasil investigasi tentang konspirasi di balik kasus Bank Century yang akhirnya berubah menjadi Bank Mutiara dan dikuasai korporasi J Trust asal Jepang.
Artikel berjudul Indonesia's SBY Governmant: Vast Criminal Conspiracy itu ditulis pendiri Asia Sentinel, John Berthelsen, yang juga mantan koresponden The Asian Wall Street Journal.
Dalam laporannya, Berthelsen merujuk hasil investigasi dan keterangan tertulis di bawah sumpah sejumlah investigator dan pengacara berdasarkan dokumen gugatan perusahaan investasi yang berbasis di Negara Mauritius, Weston Capital International Ltd, ke Mahkamah Agung Mauritius.
Weston Capital juga pernah mengajukan gugatan terhadap para petinggi Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) di Indonesia sebelumnya pemilik Bank Century beralih ke otoritas pengadilan Mauritius pada November 2017 perihal penjualan Bank Century yang dianggap palsu.
Mauritius yang jadi basis kantor Weston Capital International Ltd selama ini dicap sebagai surga pajak bagi penghindar pajak atau mereka yang menimbun dana gelap. Rekam jejak hubungan Mauritius dengan Indonesia terkait perpajakan cukup panjang.
Pada 2004, kedua negara pernah bersitegang. Pemerintah Indonesia menuding pemerintah Mauritius melanggar perjanjian tax treaty yang telah disepakati. Tax treaty yang dimaksud ialah persetujuan antardua negara atau lebih dengan membagi hak untuk mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang berasal dari suatu negara yang diperoleh penduduk negara lain.
Perjanjian tersebut diperlukan untuk mencegah pengenaan pajak berganda (double taxation), penghindaran pajak (tax avoidance), dan pengelak-an pajak (tax evasion). Kesepakatan antara Indonesia dan Mauritius itu akhirnya dihentikan pada 2005. "Terlalu banyak penyalahgunaan perjanjian di sana, di antaranya seperti chanelling dan treaty shopping," kata Kasubdit Perjanjian Perpajakan dan Kerja Sama Internasional Ditjen Pajak Astera Primanto Bakti seperti dikutip Antara pada 2010.
Bantah
Dalam cuitannya di Twitter, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyebut politikus Partai Golkar M Misbakhun sebagai dalang penerbitan artikel Asia Sentinel yang menyudutkan pemerintah era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan isu skandal Bank Century.
"Selama ini kan dia sukanya menuduh tanpa bukti. Bicara soal jenderal kardus, bicara soal mahar politik, semua isu yang dia lemparkan lenyap begitu saja tanpa bukti," kata Misbakhun di Jakarta, kemarin.
Misbakhun mengatakan tidak punya kuasa menggerakkan media asing seperti yang dituduhkan Andi, karena dirinya bukan siapa-siapa.
Dalam menanggapi hal itu, Partai Demokrat berniat untuk mengambil langkah hukum setelah terlebih dahulu mengkaji pemberitaan tersebut. Menurut Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, semua yang dituliskan dalam pemberitaan itu tidak lebih dari sebuah halusinasi fiktif. "Mengarang sebuah cerita dengan kisah- kisah fiktif yang diolah seolah-olah kebenaran," tegas Ferdinand. (P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved