Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Elite Harus Jadi Teladan Demokrasi

MI
23/7/2018 08:34
Elite Harus Jadi Teladan Demokrasi
Presiden Joko Widodo menerima nasi tumpeng dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kedua dari kanan) disaksikan Menko Polhukam Wiranto (kiri) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding (kanan) saat menghadiri Harlah Ke-20 PKB di Hotel Sa(ANTARA/Reno Esnir)

UNTUK kesekian kalinya Presiden Joko Wi­dodo mengingatkan seluruh elemen bangsa tetap menjaga persatuan menjelang pesta demokrasi pileg dan pilpres pada 2019.

“Potensi ini harus kita jaga bersama, kita pelihara bersama, kita rawat bersama. Jangan sampai kita sebagai politikus karena adanya pilih­an bupati, karena adanya pilih­an wali kota atau gubernur, dan ada pilihan presiden oleh bangsa Indonesia, yang nama­nya persatuan, yang namanya kerukun­an dan persaudaraan hilang gara-gara pesta demokrasi setiap lima tahun,” kata Presiden dalam sambutannya di peringatan Hari Lahir Ke-20 PKB di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, kemarin malam.

Menurut Jokowi, perpecah­an di anta­ra anak bangsa ini berpotensi terjadi ji­ka para politikus tidak memberikan pen­didikan kepada masyarakat untuk mematangkan demokrasi. Oleh karena itu, Kepala Negara meminta semua eli­te partai politik membawa masyarakat kepada jalan demokrasi yang lebih dewasa.

“Jangan sampai energi kita habis dengan saling mencela, saling mencemooh, dan memaki di antara kita sebagai sau­dara sebangsa dan se-Tanah Air,” ujar Jokowi.

Presiden juga mempersilakan sejumlah ketua umum partai politik bersaing mengajukan nama tokoh sebagai calon wakil presiden (cawapres).

“Masih ada kesempatan kalau ingin bersaing. Masih ada kesempatan. Barang seminggu dua minggu inilah kita putuskan. Jadi, silakan bersaing dalam waktu seminggu dan dua minggu ini,” ungkap Presiden.

Jokowi menjelaskan belum ada keputusan siapa tokoh yang akan mendampinginya sebagai cawapres untuk Pemilihan Presiden 2019.

Kepala Negara menjelaskan bahwa dia sering bertemu sejumlah ketua umum partai, seperti Partai NasDem, PDIP,  Partai Golkar, Partai Hanura, dan PKB. “Seperti disampaikan Pak Mu­haimin Iskandar, janur itu belum me­lengkung.”

Kini Jokowi tengah menimbang sejumlah tokoh yang kelak mendampinginya sebagai cawapres. Sebelumnya, Presiden telah mengerucutkan 10 tokoh pilihan menjadi 5 cawapres. (Nur/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya