Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Demokrat Beri Sinyal Dukung Jokowi

M Taufan SP Bustan
14/7/2018 08:31
Demokrat Beri Sinyal Dukung Jokowi
(ANTARA/DHEMAS REVIYANTO)

SAAT mendekati tenggat pendaftaran pasangan capres dan cawapres pada 4-10 Agustus 2018, sejumlah elite parpol semakin gencar menggelar pertemuan.

Kemarin Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto memenuhi undangan PDI Perjuangan ke kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Agus yang diterima Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu mengatakan pertemuan itu membahas isu Pilpres 2019. Hingga kini Demokrat belum menentukan sikap akan berlabuh ke mana. Petinggi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak berhenti bersilaturahim ke beberapa elite parpol lain.

"Saya diundang. Intinya, apa yang kami bahas akan dilaporkan kepada Pak SBY. Ini kan baru pertemuan pertama bersama PDIP," kata Agus.

Dalam pertemuan yang tidak begitu lama, Agus mengiyakan mereka juga membicarakan topik kemungkinan arah dukungan Demokrat ke koalisi pengusung petahana Joko Widodo.

Ketika ditanya apakah Demokrat menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Jokowi. "Saya belum bisa bicara soal itu. Nanti ada pertemuan selanjutnya. Kami juga menyampaikan undangan kepada PDIP."

Sebelumnya, tokoh-tokoh Demokrat sudah bertemu elite Gerindra membahas isu pencapresan, termasuk ajakan Ke tua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggandeng AHY sebagai cawapresnya. Namun, pascapertemuan itu belum diketahui langkah selanjutnya dari kedua partai tersebut.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan pertemuannya dengan Agus Hermanto juga sempat memperbincangkan peluang poros ketiga. "Tidak mustahil kerja sama PDIP dengan Demokrat semakin besar. PDIP membuka le bar ruang komunikasi dengan partai koalisi dan partai non-koalisi. Masih ada pertemuan lebih lanjut. Demokrat akan mengundang PDIP. Silakan ditafsirkan sendiri."

Di sisi lain, Ketua Bidang Kelembagaan DPP Partai Golkar Idrus Marham meminta seluruh partai pendukung petahana Jokowi tidak melakukan manuver dalam menentukan figur cawapres.

"Saya mengimbau parpol pendukung Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi menentukan siapa cawapresnya," ujar Idrus di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Idrus beralasan hingga kini belum ada kesepakatan di antara parpol pendukung ihwal mekanisme penyerahan nama cawapres kepada Jokowi. Hal itu menimbulkan kesan ada tarik-menarik dan manuver di kubu petahana.

Dalam penilaian Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Demokrat harus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai untuk menimbang ke mana arah dukungannya pada Pilpres 2019.

"Namun, Demokrat sulit memperoleh hasil memuaskan. Kalau mau (bikin) poros ketiga, Demokrat mau berkoalisi dengan siapa? Satu-satunya, ya harus memilih Jokowi atau Prabowo," ungkap Yunarto.

Pengamat politik dari Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat, Sunanto, sependapat dengan Yunarto. "Demokrat diuji ketika tidak ada kadernya menjadi cawapres. Demokrat sulit memberikan tawaran. Namun, pertemuan Demokrat dengan PDIP ialah langkah bagus. Semoga ke depan mereka semakin akur." (Gol/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya