Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH dan DPR belum seirama mengenai rencana kerja sama bidang pertahanan dengan Korea Selatan. Salah satu poin penting yang menjadi catatan kritis DPR yakni menyangkut pengembangan jet tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesian Fighter Xperiment (KFX-IFX).
"Tadi kami memutuskan terkait kerja sama di bidang pertahanan antara Korea dan Indonesia dibawa ke rapat (paripurna), besok. Dan kalau sudah disetujui itu akan diratifikasi dan sifatnya mengikat secara hukum bagi kedua negara," kata anggota Komisi I DPR Hanafi Rais kepada wartawan seusai rapat kerja Komisi I dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/7).
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN), itu sejatinya rencana kerja sama tersebut, khususnya pengembangan jet KFX-IFX tidak menyalahi kaidah regulasi yang nantinya diratifikasi. "Karena kita melihat keputusan presiden terkait proyek bersama KFX ini masih menggantung. Mau lanjut atau berhenti? Karena pemerintah informasi terakhir menangguhkan pembayaran itu, meminta negosiasi ulang."
Ia berharap apapun keputusan akhir pemerintah, termasuk jika menghentikan rencana kerja sama, sedianya tidak berimbas pada hubungan baik kedua negara.
Tapi yang pasti, keputusan final tersebut tidak boleh melanggar UU yang sudah diratifikasi. "Jadi kita ingin pemerintah, kalau nanti sudah diratifikasi UU ini harus tetap menegakkan peraturan yang berlaku. Sekali UU ini kita ratifikasi, maka hak pengawasannya melekat pada parlemen," terang dia.
Terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjawab diplomatis mengenai hasil rapat dan catatan yang diberikan DPR kepada pemerintah. Menurutnya, proyek kerja sama militer dengan Korsel tetap dilaksanakan. "Ya, teruslah," kayanya, singkat.
Jet tempur canggih KFX/IFX adalah pesawat semi siluman generasi 4.5 yang dikembangkan Korea Selatan dan Indonesia. DPR menilai proyek tersebut masih dalam fase engineering manufacture development (EMD) atau masih sangat lama untuk proses produksinya.
Tidak hanya itu, Komisi I juga mempertanyakan beberapa hal yang dianggap masih memerlukan koordinasi terkait alih teknologi dengan negara-negara Eropa selain Amerika Serikat, khususnya untuk 4 teknologi utama di dalam pesawat tempur KFX/IFX, seperti radar electronically scanned array (AESA), infrared search and track (IRST), electronic optics targeting pod (EOTGP), dan radio frequency jammer. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved