Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBULAN jelang pendaftaran kandidat peserta Pemilihan Presiden 2019, petahana Joko Widodo mengaku sudah mengantongi calon wakil presiden. Namun, dia belum mau membeberkan siapa yang akan mendampinginya.
Presiden Jokowi juga masih menutup rapat apakah pendampingnya berasal dari partai politik atau bukan. "Sudah ada, tinggal diumumin. Ini kan tinggal nunggu berapa hari masak gak sabar," ujarnya saat hadir dalam Rembuk Nasional Aktivis 98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kemarin.
Jokowi merupakan satu-satunya calon yang sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan dari partai politik. Ia tinggal menunggu lawan. Beberapa nama penantangnya sudah bermunculan, seperti Prabowo Subianto, Amien Rais, hingga Anies Baswedan yang belakangan melempar sinyal bersedia maju dalam pilpres.
Terkait dengan cawapres Jokowi, hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa publik mengharapkan yang bersangkutan bukan berasal dari partai politik. Cawapres nonpartai juga dinilai sebagai jalan tengah.
Partai Golkar sebagai salah satu pendukung Jokowi pun memastikan konsistensi dukungan, tak peduli siapa nanti yang dipilih sebagai cawapres. Namun, Golkar berpandangan politisi teknokrat ialah figur yang tepat mendampingi Jokowi.
Hal itu dikemukakan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily di sela-sela diskusi Meraba Pasangan Capres-Cawapres di Jakarta, kemarin. Hadir pula Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, dan Direktur Riset Populi Center Usep Saiful Ahyar.
Ace mengemukakan, dari perspektif Golkar, ada keyakinan kuat Jokowi nantinya terpilih kembali. Menurut dia, politik prinsipnya ialah kalkulasi. Artinya, hal itu menyangkut seberapa besar keyakinan setiap pihak meraih kemenangan dalam kompetisi.
Politik, kata Ace, juga tetap perlu memperhatikan faktor kenyamanan sebelum akhirnya mengambil sebuah keputusan. "Jelang pendaftaran capres tentu proses akan selalu dinamis. Saya kira ini proses untuk menyatukan dan menentukan person juga bukan sesuatu yang mudah. Kita komitmen dukungan kepada Jokowi. Kita juga terus merajut dukungan, kekuatan, dan menyatukan persepsi untuk bagaimana menata koalisi sebaik-baiknya," ucapnya.
"Untuk menertibkan supaya politik ini betul mendapatkan dukungan yang kuat tentu harus diperhatikan kekuatan politik yang menopangnya. Di dalam proses politik ke depan, Golkar ingin bangunan politik ke depan itu betul-betul didasarkan pada objektivitas. Kita membutuhkan politisi teknokrat karena di situlah kita bisa mampu membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi," sambung Ace.
Manuver Prabowo
Di kubu oposisi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terus menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak untuk membuka peluang kerja sama. Dia akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua (nonaktif) DPP PDIP Puan Maharani.
"Pak SBY itu senior saya, beliau pimpinan partai dan logis dong saya akan ketemu. Saya juga insya Allah akan bertemu Mbak Puan. Seharusnya nanti malam, tapi berhubung (Puan) sedang di luar kota sehingga kita atur lagi waktunya," ujar Prabowo kepada wartawan di rumahnya di Jalan Kertanegara, Jaksel, kemarin.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menuturkan ada sejumlah nama yang telah disodorkan mitra koalisi kepada Prabowo untuk Pilpres 2019. PKS dan PAN sebagai mitra koalisi Gerindra disebut Sandiaga juga sudah masuk ke tahap yang lebih lanjut mengenai nama-nama yang akan diusung. Nama Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono diakuinya masuk ke daftar nama tersebut.
"Ada nama Pak AHY dan Pak Anies. Tentunya yang diajukan PKS dan PAN juga. PAN mengajukan empat nama, PKS mengajukan sembilan nama. Nama-nama itu yang sekarang disepakati," ucap Sandiaga, Jumat (6/7) malam.
Makin santernya nama Anies dalam bursa capres/cawapres itu disambut baik Jokowi. "Saya kira semakin banyak pilihan yang disodorkan, saya kira sangat bagus," tukasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved