Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMESRAAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menyeruak ke publik. Setelah meninjau persiapan Asian Games di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan salat Jumat di Masjid Al Bina, Kalla mengantar Anies kembali ke Balai Kota DKI.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang memakai kemeja batik dan peci hitam itu turun dari mobil RI-2 tepat di pendopo Balai Kota DKI. Setelah selesai mengantar Anies, Kalla langsung melanjutkan perjalanan menuju kantor yang berdekatan dengan Balai Kota DKI Jakarta.
Anies yang turun dari mobil sekitar pukul 12.50 WIB berharap kemesraan tersebut tidak ditafsirkan macam-macam. Ia pun menolak bila hal itu dikait-kaitkan dengan Pemilu Presiden 2019 yang pendaftarannya bakal dibuka 3-10 Agustus mendatang.
“Saya bersama Pak JK bicarakan bagaimana suasana pilkadanya itu tenang, aman, tidak ada masalah. Kami ngobrolin itu dan ngobrol dalam artian Jakarta kan enggak ada, tapi kanan-kirinya,” kata Anies kepada wartawan.
Kedekatan keduanya pernah menjadi perbicangan saat Kalla akan bertolak ke Tokyo, Jepang, Minggu (10/6) malam. Sebelum meninggalkan Tanah Air, Kalla menerima kedatangan Anies Baswedan di rumah dinas Wakil Presiden di Jakarta.
Spekulasi ketika itu langsung bermunculan. Pasalnya, ketika kepala negara atau wakil presiden hendak meninggalkan Indonesia, Gubernur DKI Jakarta biasanya akan mengantar langsung ke Bandar Udara Halim Perdana-kusuma.
Tidak ada keterangan resmi terkait dengan pertemuan Anies-Kalla di rumah dinas wapres. Namun, Wagub DKI Jakarta Sandiaga menilai pertemuan Anies dan Kalla sebagai hal yang wajar.
“Enggak kenapa-kenapa. Wakil presiden bertemu sama gubernur kan sangat normal. Jadi jangan dibaca dari konteks soal politik,” tepis Sandiaga di Roxy, Jakarta, Senin (11/6) lalu.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional yang juga Ketua MPR Zulkifli Hasan pernah mengatakan Anies awalnya tidak diperhitungkan sebagai calon Gubernur DKI karena tidak ada partai yang mau mengusung dia.
Menurut Zulkifli, Anies akhirnya diajukan dan dise-tujui setelah ada intervensi Jusuf Kalla. Hal itu dikatakan Zul pada Seminar Nasional Kebangsaan Gerakan Mubalig dan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung Nusantara V, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, 2 Mei 2017. (Nic/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved