Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

PDIP belum Fokus Bahas Cawapres untuk Dampingi Jokowi

Dero Iqbal Mahendra
19/6/2018 09:08
PDIP belum Fokus Bahas Cawapres untuk Dampingi Jokowi
(Setpres)

KETUA DPP Partai Demokrasi Indonesia Per­juangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menepis kabar adanya pembicaraan khusus soal pendamping Joko Widodo dalam Pilpres 2019 dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jokowi dan Mega bertemu di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6) .

“Itu mungkin saja disinggung, tetapi bukan menu pembicaraan utama,” terang Hendrawan saat dihubungi Media Indonesia, Senin (18/6).

Selain di Batu Tulis, Jokowi dan Megawati memang telah bertemu beberapa kali di bulan ini. Namun, pertemuan itu diklaim bersifat nonpolitis. “Mereka (Jokowi dan Megawati) bertemu beberapa kali di bulan Juni, tetapi suasananya acara haul, milad, dan silaturahim,” sebut Hendrawan.

Ia menjelaskan bahwa Juni bagi partainya merupakan bulan Bung Karno sehingga acaranya lebih kepada kontemplasi, introspeksi, dan tekad dalam mengasah spiritualitas dan religiositas kader PDIP.

Ia menegaskan, waktu pendaf­taran capres dan cawapres masih cukup lama sehingga pihaknya tidak terlalu terburu buru dalam menentukan nama cawapres. Terlebih saat ini hampir semua partai masih membuka komunikasi satu dengan lainnya dan bangunan koalisi masih cair.

KPU merilis waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden akan dimulai pada 4-10 Agustus 2018. Dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan pada 5-13 Agustus 2018.

Diakui Hendrawan, PDIP memang memiliki dua daftar nama, yakni long list dan short list. Long list merupakan nama-nama kandidat potensial yang dipandang cocok dan memiliki elektabilitas, sedangkan short list merupakan nama nama yang sudah terseleksi lebih lanjut. Namun, dirinya menegaskan bahwa yang mengetahui short list hanya ketua umum PDIP.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengatakan, Jokowi terus mematangkan kandidat calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Pembahasan nama dilakukannya dengan menemui ketua umum partai politik pendukungnya.

“Soal cawapres, RI-1 masih berjumpa bilateral dengan para ketum parpol koalisi sambil memantapkan anggota final koalisi,” kata dia.

Tunggu pilkada
Pria yang disapa Romy itu menambahkan, seusai pilkada serentak yang akan digelar pada 27 Juni nanti, akan ada sejumlah partai politik yang merapat ke koalisi pendukung Joko Widodo. Dengan begitu, Jokowi akan didukung delapan parpol.

Dalam kesempatan yang berbeda Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan pihaknya belum mau menginformasikan nama cawapres dari partainya.

Ia menyatakan hal itu baru akan dibahas seusai gelaran pilkada. “Dibahas setelah pilkada,” tutur Airlangga singkat dalam pesannya.

Saat open house di kediamannya, politikus Golkar Idrus Marham mengajak pendukungnya untuk mendukung penuh Joko Widodo sebagai presiden pada Pilpres 2019. Ia mengajak partai pendukung pemerintah untuk tetap solid, apa pun keputusan Jokowi.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh optimistis akan mengumumkan cawapres pada waktu yang tepat. Sebagai salah satu parpol pendukung Jokowi, Partai NasDem siap memberikan saran jika Jokowi memerlukan.

“Saya punya keyakinan, Jokowi pasti sudah memiliki calon wapresnya. Dia pasti mengumumkannya pada waktu yang tepat. Terus kenapa kita yang kalang kabut untuk itu?” kata Surya Paloh. (MTVN/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya