Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
WAKIL Sekertaris Jendral Partai Gerindra Andrea Rosiade menduga ada muatan politis atas penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap kasus chat mesum yang diduga melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Firza Husein. Meski demikian, partainya tetap mendukung penerbitan SP3 terhadap kasus Rizieq.
"Karena ini memasuki tahun politik, pemerintah mencoba berbaik-baik kepada ulama. Sebab tidak bisa dipungkiri suara umat Islam di Indonesia adalah yang terbesar," katanya kepada Media Indonesia, Senin (18/6).
Dirinya mengungkapkan suara kelompok Islam masih mayoritas di Indonesia. Ia melihat menjelang tahun politik, pemerintah sedang mencoba merangkul kelompok Islam melalui kebijakan tersebut.
Partai Gerindra, kata dia, tetap mendukung penerbitan SP3 terhadap kasus Rizieq. Dia meyakini bahwa hal tersebut tidak akan mengubah kesolidan partainya dengan kelompok pendukung Rizieq Sihab. Pasalnya, komunikasi yang telah terjalin sejak lama menjadi alasan optimisme hubungan tersebut akan tetap solid.
Dia pun menyebut Gerindra selalu mengingatkan agar pemerintah memperlakukan ulama secara baik dan mengedepankan tabayyun.
"Peran para ulama selama ini, dan bahkan sejak kemerdekaan sangat besar, dalam rangka menjaga kerukunan, keumatan dan kebangsaan. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi upaya apapun yang dilakukan pemerintah terkait kriminalisasi terhadap ulama," tambah Andrea. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved