Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
SETELAH berjanji akan membersihkan mafia beras, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso (Buwas) be-rencana membuat terobosan dalam sistem distribusi beras.
Tujuannya ialah menjamin ke-tersediaan stok beras dan masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga terjangkau, terutama menjelang Ramadan hingga Lebaran.
Nantinya beras akan dipasok hingga ke polsek dan koramil, serta ke warung-warung kelontong. Penjualannya menggunakan sistem barcode sehingga bisa langsung diawasi, berapa yang terjual berikut harganya.
“Kita akan buat terobosan supaya beras ada di mana-mana, di pasar-pasar hingga warung-warung ke-lontong di masyarakat. Kita akan bangun agen-agen beras,” ujar Buwas di sela-sela acara pemusnahan narkoba jenis sabu di Monumen Nasional, Jakarta, kemarin.
Buwas mengatakan Bulog akan menjamin stok sembilan bahan pokok, terutama beras, aman dengan harga stabil dan terjangkau daya beli masyarakat.
Meski demikian, ketersediaan bahan pangan juga tidak boleh mengabaikan kualitas. “Sementara ini stok aman, cukup untuk dua bulan. Juga masih ada cadangan beras nasional,” jelas Buwas.
Beras tersebut, kata dia, akan dikemas sedemikian rupa supaya masyarakat bisa mendapatkannya di warung-warung terdekat. “Beras akan tersedia sampai polsek dan koramil dengan kemasan dari 1/4 hingga 5 kilogram, dan harganya terjangkau masyarakat.”
Dengan terobosan itu, Buwas yakin masyarakat tidak akan dipermainkan harga beras. “Stoknya juga aman,” tukasnya. Terkait hal itu, Buwas akan membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Polri dan TNI.
Jangka pendek
Mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menyebutkan langkah Dirut Perum Bulog Budi Waseso yang hendak memaksimalkan peran polsek dan koramil sebagai titik pendistribusian beras kepada masyarakat ialah upaya yang baik.
Namun, jika berbicara sistem tata niaga beras secara menyeluruh, pendekatan itu hanya cocok untuk menjadi solusi jangka pendek.
“Ini kan yang disentuh instrumen pasar. Dalam jangka pendek bisa saja dilakukan, dikontrol langsung oleh pemerintah untuk menjamin persediaan dan harga stabil menjelang Ramadan,” ujar Syarkawi.
Namun, untuk jangka panjang, upaya tersebut, menurutnya, tidak bisa dilakukan. Ia mengatakan tata niaga beras ialah salah satu tata niaga terkompleks. Untuk membenahi hal itu, kata dia, harus dimulai dari hulu, tidak langsung menyentuh di hilir.
“Kuncinya ya membangun tata niaga yang efisien dari hulu sampai hilir. Mengintegrasikan kegiatan perberasan di hulu. Petani bekerja sama dengan penggilingan, bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak di pengemasan, dengan pengangkutan transportasi, pemasaran. Itu yang harus dilakukan. Harus ada korporatisasi petani,” ungkapnya.
Saat menanggapi gagasan yang dilontarkan Buwas, Wakapolri Komjen Syafruddin, tadi malam, menjawab singkat, “Itu wacana.”
Di bagian lain, Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Trisno Nugroho memprediksi stok pangan aman dan pengendalian harga yang baik bisa berdampak baik pada turunnya inflasi. Inflasi pada April sebesar 0,09% dan turun menjadi 0,06% menjelang Ramadan.
“Dengan stok aman, prediksi kami akan turun lagi. Cenderung bagus. Ini artinya kita berhasil mengendalikan harga,” kata Trisno di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, kemarin. (Pra/Nic/FD/X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved