Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
RELAWAN Mahasiswa Indonesia (RMI) menilai dinamika politik nasional saat ini dianggap memperihatinkan. Mereka meminta para politisi dan elite bangsa agar lebih dewasa dalam berpolitik.
Menurut Ketua RMI Jawa Barat Kurniawan Ediana, elite politik saat ini mempertontonkan sikap kurang dewasa khususnya terkait Pemilu Presiden 2019. Saling hujat hingga potensi memecah belah bangsa menjadi hal yang biasa dikonsumsi warga khususnya di media sosial.
"Makanya kami ingin menyosialisasikan ke pemimpin negara agar memberi contoh politk yang baik. Tidak saling mencaci maki," katanya saat menggelar pesta seni rakyat, di kawasan bebas kendaraan, Bandung, Minggu (29/4).
Dia menyontohkan, masyarakat harus tetap memberi kepercayaan penuh kepada Presiden Joko Widodo hingga masa jabatannya berakhir. Ajang pemilu presiden yang akan digelar tahun depan bukan alasan bagi sebagian masyarakat untuk meragukan kinerja orang nomor 1 tersebut.
"Bagaimana pun juga, kita harus mendukung hingga masa jabatan berakhir," katanya.
Adapun suara-suara dari pihak oposisi tetap diperbolehkan selama tidak mengandung kebencian dan hinaan. "Menyuarakan ganti presiden, silakan saja. Tapi harus tetap santun, dan kita sekarang harus tetap mendukung Presiden," ujarnya.
Terlebih, menurutnya Presiden Joko Widodo telah berhasil dalam menjalankan tugasnya. Berbagai pembangunan khususnya di bida infrastruktur dan ekonomi bisa dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat.
"Pemerintahan Pak Jokowi sangat memuaskan, pembangunan di seluruh daerah, infrastruktur," katanya.
Dengan begitu, pihaknya pun tidak ragu untuk menyatakan dukung kepada politisi PDI Perjuangan ini. "Kami akan setia ke Bapak Presiden. Ke depan apabila Bapak Presiden membutuhkan, kami siap," katanya.
Salah satunya dengan melakukan sosialisasi di media sosial seperti yang saat ini marak dilakukan. "Kami menggunakan hashtag positif di media sosial, seperti #2019JokowiYes. Hashtag caci maki jangan dilakukan. Kalau orang asing melihatnya, akan sangat lucu," katanya.
Selain untuk menyadarkan elite politik, aksi damai kemarin yang menampilkan kesenian dan budaya lokal inipun dilakukan untuk mengampanyekan soliditas dan persatuan jelang hajat demokrasi 2019.
"Kami ingin menyadarkan ke masyarakat, supaya tetap menjaga kedamaian dan persatuan. Kondisi politik di Indonesia ini harus tetap damai," ujarnya. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved