Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Partai Berikan Porsi Besar Kaum Muda di Pileg 2019

MI
21/4/2018 08:29
Partai Berikan Porsi Besar Kaum Muda di Pileg 2019
(MI/Susanto)

SEIRING dengan meningkatnya pemilih milenial, sejumlah partai berlomba-lomba menjaring pemilih tersebut dalam Pemilu Legislatif 2019. Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Ace Hasan Sadzili mengakui bahwa besarnya jumlah pemilih milenial perlu mendapatkan perhatian yang serius.

“Kita akan memberikan porsi yang besar, sekitar 30%, untuk anak-anak muda menjadi Caleg dalam Pileg 2019. Yang mengetahui dunia milineal justru anak-anak muda. Selain itu, organisasi kepemudaan Partai Golkar diberikan peran dalam meraih simpati generasi milineal,” kata Ace saat dihubungi kemarin (Jumat, 20/4/2018).

Terkait dengan gaya Presiden Joko Widodo akhir-akhir ini, Ace menilai gaya presiden ketujuh RI ini menggunakan motor chopper bukan hanya dimaksudkan untuk hobi semata anak-anak muda, tetapi juga mengajak anak muda milineal untuk mengembangkan industri costum made (perakitan sepeda motor). “Pak Jokowi ingin mendorong kreativitas anak muda milineal sekaligus ingin memahami dunia mereka,” cetusnya.

Sementara itu, Pemi­lu 2019 bagi Mohamad Farhan, 17, ialah tahun pertama menggunakan hak pilih­nya. Siswa sekolah menengah atas itu mengaku akan aktif menggunakan haknya untuk memilih presiden.

Menurut Farhan, presiden saat ini, Jokowi, mengerti selera kalangan milenial. “Orangnya luwes dan bisa diharapin banyak orang,” kata dia.

Senada, Yasmin, 16, sepakat kalau Jokowi disebut presiden zaman now. “Dia (Jokowi) selain gaul, kinerjanya juga keren, sih, kalau menurut aku,” tandasnya.

Farhana Sabrina, mahasiswa semester II Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Al Azhar Indonesia, memandang bahwa Presiden Jokowi ialah presiden fleksibel. “Imej Presiden tidak harus selalu kaku dan Pak Jokowi membuktikan hal itu. Tidak masalah sesekali presiden tampil santai asalkan program kerjanya terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Peneliti Pusat Studi Hukum dan Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, Khairul Fahmi mengatakan jumlah pemilih pemilih sangat signifikan, yakini sekitar 6-7 juta pemilih. “Kalau jumlah itu dibandingkan dengan perolehan suara parpol untuk electoral treshold, maka itu sudah bisa mencapai 5-6 persen suara,” kata mantan anggota KPU Agam, Sumatra Barat ini.

Alhasil, katanya, jika satu partai bisa meraih seluruh suara pemilih pemula, dipastikan bs lolos parliamentary threshold. “Sekalipun hal itu hampir mustahil,” ungkapnya. (Hym/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya