Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Menularkan Integritas KPK ke BNN

Rudy Polycarpus
01/3/2018 19:06
Menularkan Integritas KPK ke BNN
(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo Kamis (1/3) di Istana Negara melantik Irjen (Pol) Heru Winarko menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Pol Budi Waseso (Buwas), yang memasuki masa pensiun.

Masyarakat menaruh besar harapan kepada Heru dalam memerangi segala aspek permasalahan narkoba di Tanah. Itu karena Indonesia sudah masuk dalam kategori negara darurat narkoba.
Ribuan nyawa melayang akibat barang haram ini lebih dari itu anak bangsa menjadi korban sindikasi narkoba yang sudah terorganisir kuat dan melibatkan sindikat internasional.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang sejauhmana perang terhadap narkoba akan dilakukan oleh pucuk pimpinan BNN yang baru dilantik ini. Wartawan Media Indonesia Rudy Polycarpus mewawancarai sosok yang pernah mengabdi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.

Apa priotitas Anda sebagai Kepala BNN?

Saya akan lanjutkan apa yang menjadi kebijakan Pak Buwas. Tentu selain kita lanjutkan, kita tingkatkan juga. Bagaimana pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi sesuai UU yg menjadi beban, tugas, tanggungjawab BNN dapat dilakukan secara optimal.

Tentu juga saya mengharapkan bantuan semuanya. Dari pemangku kepentingan bahwa masalah pemberantasan narkoba bukan hanya tanggungjawab BNN tapi kita semua. Semua instansi dan semua warga negara Indonesia bahwa narkoba adalah musuh kita bersama.

Seperti pesan Presiden tadi, bagaimana menularkan integritas di KPK ke BNN?

Beberapa hal yang menyangkut mengenai bagaimana kinerja dan lain-lainnya akan kita disesuaikan

Banyak penyelundupan narkotika lintas negara, apa yang akan Anda lakukan?

Kalau lintas negara tentunya bukan hanya (kerja sama) dalam negeri. Kita juga akan bekerja sama dengan pihak luar negeri. Saya mencoba pertama di regional bahwa narkoba musuh kita bersama. Jadi bukan mereka mereka, kita ya kita. Tidak, tapi kita bersama-sama.

Apakah Anda punya cukup pengalaman memberantas narkoba?

Selama 33 tahun saya banyak di bidang reserse dan disitu juga ada (kasus) narkoba

Penanganan kasus di KPK tentu berbeda dengan di BNN. Ini seperti apa?

Tahapan-tahapannya jelas. Ada pengaduan masyarakat, penyidikan dan lain-lain. Itu standar penegakkan hukum. Jadi BNN dan KPK tidak jauh berbeda. Di BNN ada pencegahan di KPK juga ada pencegahan. Nah di sini kita akan coba yang baik, yang bagus yang ada di masing-masing (lembaga) kita sharing.

Bagaimana tanggapan Anda soal bandar narkoba yang belum juga dieksekusi mati?

Ya tentu kita akan lanjutkan kebijakan dari pendahulu saya.

Kapan akan sertijab?

Tadi pak Budi Waseso bilang hari senin akan serah terima (jabatan).

Masyarakat punya ekspektasi tinggi kepada BNN dalam memberantas narkoba, apa langkah yang akan dilakukan?

Saya akan lanjutkan dan meningkatkan. Bukan saja impornya (diberantas), tapi juga bandarnya juga akan kita lakukan tindakan-tindakan.

Apa tantangan terbesar pemberantasan narkoba?

Jawab: Hambatan dan tantangan saya lihat sudah ada di UU tentang narkoba. Instansi ada di situ, organisasi yang ada di situ, pencegahan ada di situ. Pemberantasan ada, rehabilitasi ada, kita akan optimalkan. Berjalan sinergis semuanya antarkedeputian yang ada.

Ada pesan khusus dari Buwas?

Tentu ada. Saya dan Pak Budi Waseso kenal bukan baru ini saja. Dari tahun 1981 saya sudah kenal. Beliau senior saya. Dan kami sama sebagai anggota Senat di Taruna. Saya banyak dapat bimbingan dari Pak Buwas.

Bagaimana pencegahan terhadap narkoba yang masuk melalui kapal ikan ke pelabuhan kecil?

Perlu kita ketahui bersama bahwa mereka masuk bukan hanya (lewat) pelabuhan resmi, tapi juga ada pelabuhan-pelabuhan tikus. Ini yang jadi perhatian kita juga. Makanya saya bilang tidak bisa BNN bekerja sendiri, akan ada kerja sama dengan TNI AL, TNI AD, TNI AU, dll.

Ada proyeksi kerja sama KPK dengan BNN nanti?

Tentu dengan KPK ada bidang yang bisa disinergikan dengan BNN. Saya kira kerja sama akan lebih mudah.(OL-3)

Riwayat dan Karir

Irjen (Pol) Heru Winarko lahir di Jakarta, 1 Desember 1962 adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 15 Oktober 2015 mengemban amanat sebagai Deputi Penindakan KPK.
- Akpol 1985

- Wakasat Serse Polres Bandung Polda Jabar (1985)

- Kapolsektif Cicalengka Polres Bandung Polda Jabar (1987)

-Kapolsektif Majalaya Polres Bandung Polda Jabar (1988)

-Kasat Serse Polres Bandung Polda Jabar (1991)

-Kasubag Ren Dit Pers Polda Jabar (1994)

-Kapolsek Tanjungpriok Polres Jakut Polda Metro Jaya (1995)

-Kasat Serse Polres Jakut Polda Metro Jaya (1996)

-Wakasat Serse Ekonomi Dit Serse Polda Metro Jaya (1999)

-Dik Sespimpol (1999)

-Kasat Serse Ekonomi Dit Serse Polda Sumsel (2000)

-Kabag Binkarpa Subdit Dalkar Dit Minpers Polri (2001)

-Kasi Binkarpa Subdit Binkar Dit Watpers Desumdaman (2001)

-Kapolres Blitar Polwil Kediri Polda Jatim (2002)

-Wakapoltabes Barelang Polda Riau (2003)

-Sespri Kapolri (2005)

-Penyidik Utama Bareskrim Polri (2005)

-Kanit II Dit II/Eksus Bareskrim Polri (2006)

-Kapolres Metro Jakarta Pusat[1] (2006)

-Dik Sespati II (2008)

-Penyu Tk II Dit II/Eksus Bareskrim Polri (2009)

-Wadir II/Eksus Bareskrim Polri (2009)

-Wadir III/Tipikor Bareskrim Polri (2010)

-Asdep 4/V Kamnas Kemenko Polhukam RI (2010)

-Kepala Biro Umum Kemenko Polhukam RI (2011)

-Kapolda Lampung[2] (2012)

-Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Menko Polhukam RI (2015)

-Deputi Penindakan KPK (2015)

-Kepala Badan Narkotika Nasional (2018)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya