Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PENGAGALAN penyelundupan narkoba secara besar-besaran dalam beberapa hari ini sekaligus dengan ditangkapnya si pengedarnya oleh pihak kepolisian mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Tidak cukup di situ masyarakat berharap pihak berwajib terus berprestasi terhadap pemberantasan semua jenis narkoba itu.
Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkoba Henry Yosodiningrat pun meminta agar pengungkapan kasus peredaran narkoba dikembangkan hingga menyasar bandar besar dan pengirim barang haram tersebut. Menurut Henry, tanpa membekuk para bandar tidak akan berdampak pada rantai peredaran narkoba di Indonesia.
“Kalau hanya dengan memusnahkan barang yang disita dan menegakkan hukum terhadap mereka yang di kapal, tanpa membongkar jaringan siapa yang mengirim, itu tidak menyelesaikan persoalan,” kata Henry saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (24/2).
Dia meminta Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mengembangkan kasus tertangkapnya sabu seberat 1,6 ton dan 3 ton di Batam dan Karimun, Kepulauan Riau baru-baru ini. Begitu pula dengan pihak penerimanya di Indonesia. Apalagi, kejadian pengungkapan narkotika dengan barang bukti skala besar telah terjadi berkali-kali.
“Berarti kan barangnya masih ada. Harus terus dikembangkan,” tegas dia.
Henry mengakui jika tingkat kesulitan mengungkap sindikat narkoba amat tinggi. Polanya berbeda dengan kejahatan-kejahatan jenis lain, bahkan terorisme sekali pun. Sebab, kejahatan narkotika biasanya amat terorganisasi dan bersifat lintas negara.
Baik Polri dan BNN diharapkan mampu memperkuat sinergi pengungkapan sindikat narkoba dengan penegak hukum di negara lain.
“Strukturnya berbeda. Tantangannya sangat sulit. Tapi ini tidak boleh dijadikan alasan. Harus memperkuat kerja sama dengan negara lain juga,” ucapnya.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved