Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
KOMISIONER Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Bekto Suprapto mengapresiasi langkah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang membatalkan rencana penunjukkan pelaksana tugas (plt) yang berasal dari kalangan Kepolisian.
"Kami berterimakasih kepada Menko yang sudah membatalkan rencana penunjukkan Plt Polri. Itu kan masalah besar untuk Polri. Bukan maunya Polri, tapi maunya dari pihak lain, tapi polisi jadi babak belur seolah-olah itu maunya Polri," kata Bekto usai bertemu dengan Menko Polhukam Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (23/2).
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan bahwa pembatalan rencana penunjukkan pelaksana tugas (plt) gubernur dari kalangan Kepolisian sebagai bentuk pemerintah yang mendengarkan aspirasi yang muncul dari masyarakat.
"Pemerintah sangat mendengarkan aspirasi rakyat. Yang positif kita tangkap, yang negatif tentunya kita eliminasi, dari berbagai masukan itu lah kemudian ada pertimbangan terutama di Kemendagri dan Polri untuk mendengarkan aspirasi rakyat," terang Wiranto.
Untuk diketahui, sebelumnya muncul rencana pengisian plt Gubernur di Jawa Barat dan Sumatra Utara berasal dari Perwira Tinggi Polri. Mereka ialah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Martuani Sormin yang direncanakan menjabat sebagai Plt Gubernur Sumatera Utara dan Asisten Kapolri Bidang Operasi Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan sebagai Plt Gubernur Jawa Barat. Namun, rencana penunjukkan tersebut mendapat kritikan dari publik.
Wiranto menyampaikan bahwa pihaknya akan mengganti sosok Plt di kedua daerah tersebut dengan yang bukan berasal dari kalangan Kepolisian. "Ya kita ganti aja kenapa? Atau kebijakannya kita ubah, ngga ada ada masalah. Yang penting ngga usah ribut, supaya tenang pilkada itu," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved