Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

37 Diplomat Muda Indonesia "Nyantri" Di Pesantren

MICOM
15/2/2018 19:29
37 Diplomat Muda Indonesia
(Ist)

SEBANYAK 37 Diplomat Muda Indonesia akan melakukan live in (nyantri) di Pondok Modern Gontor untuk menyerap pengetahuan tentang dunia pesantren.

"Saya hanya bilang setuju dan bagus sekali. Mereka akan mengenal pondok lebih baik dan ini bisa menjadi bekal dalam diplomasi Islam Indonesia yang penuh rahmat," ujar pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/2).

Pondok Modern Gontor menyatakan siap mendukung kegiatan anyar dari
Pusdiklat Kementerian Luar Negeri tersebut.

Para diplomat yang akan masuk dalam pendidikan tingkat madya (Sesdilu) itu diharapkan menyerap pengetahuan tentang dunia pesantren dan sekaligus berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada santri pondok dan mahasiswa Universitas Darussalam. Inilah program yang saling mengisi atau saling berbagi.

Sementara itu, Rektor Universitas Darussalam Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi didampingi Wakil Rektor Dr Hamid Fahmy langsung meminta agar konsep kegiatan dimaksud segera dibuat kongkret.

Selain perlu dirancang pertemuan langsung dengan pimpinan pesantren, para diplomat itu nantinya juga akan mengisi berbagai kelas di Universitas untuk berbagi pengalaman tentang diplomasi praktis, seperti simulasi sidang internasional, public speaking, serta membahas isu-isu regional dan multilateral.

Pembicaraan program "Diplomat Nyantri" antara Pimpinan Pesantren, Universitas Darussalam bersama Direktur Sesdilu berlangsung di beranda kediaman KH Hasan Abdullah Sahal (14/02), Gontor. Terdengar beberapa kali tawa riang yang menggambarkan keakraban dan respon positif.

Kegiatan "Diplomat Nyantri" akan dilaksanakan pada medio April selama 3 hari. Diplomat laki-laki akan beraktifitas di Pondok dan Universitas Darussalam Gontor, sedangkan diplomat putri akan tinggal bersama santri putri di Mantingan, sekitar satu jam dari Gontor.

Menurut Direktur Sesdilu, M Aji Surya, selama nyantri di pondok, para diplomat diharapkan memahami Islam dan pesantren dalam khazanah kehidupan bangsa Indonesia. Bahkan, mereka ditargetkan dapat sharing tentang diplomasi Indonesia dengan lebih dari 3.500 santri dan mahasiswa.

"Ini adalah pilot project. Kita berharap para diplomat yang sudah pernah ditugaskan sekali dua kali di luar negeri itu bisa menjadi diplomat zaman now yang kaki dan pikirannya menapak di bumi Nusantara. Mampu menyiasati tantangan diplomasi dan menarik berbagai manfaat yang muncul secara maksimal," ujar Aji Surya.

Pendidikan diplomat tingkat menengah Sesdilu akan dibuka resmi pada 19 Februari 2018 dan berlangsung selama 2,5 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, mereka akan digembleng dan dibekali pengetahuan, kecakapan dan etika diplomasi oleh para pakar dan profesional.(Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya