Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Secara Sadar Kubur Eksistensi Diri

29/1/2018 13:30
Secara Sadar Kubur Eksistensi Diri
(MI/ROMMY PUJIANTO)

ADA tren mengusung kader nonparpol meningkat pada Pilkada 2018?

Dalam pesta demokrasi pilkada tidak ada regulasi yang melarang itu. Hanya memang pencalonan politisi pendatang di pilkada yang bukan berasal dari kader parpol itu berisiko.

Sebab kaderisasi yang dilakukan daerah yang mestinya menjadi modalitas dalam rekrutmen politik akhirnya jadi tidak bermakna.

Proses pencalonan bukan sebagai bagian dari rekrutmen politik yang demokratis berbasis kaderisasi, melainkan hanya dari sisi elektabilitas semata.

Maka mereka memilih calon cenderung last minute karena preferensinya bukan rekrutmen berdasarkan kaderisasi untuk mencalonkan kader terbaik partai.

Itu mengapa calon tunggal meningkat?

Sebanyak 12 daerah berpaslon tunggal dari total 171 daerah yang menggelar pilkada. Dengan bergabung mengusung paslon tunggal, parpol mengambil risiko kehilangan momentum untuk mengevaluasi kemampuan struktur organik partai dalam merebut suara pemilih.

Orientasi parpol yang sekadar untuk menang saat mengikuti pilkada jelas berpotensi besar merugikan kader-kader organiknya sendiri karena parpol secara sadar memilih mengubur eksistensinya dalam hegemoni petahana yang merupakan kader atau pimpinan struktur parpol lain.

Dana parpol meningkat, apakah kaderisasi bisa optimal?

Dana parpol bisa mengembalikan mengembalikan parpol sesuai substansinya, yakni sarana pendidikan politik karena 60% dana itu buat pendidikan politik dan tanggung jawab parpol kepada publik untuk mencetak kader-kader berkualitas.

Jangan dilihat jumlah kenaikan yang masih kecil. Namun, kalau parpol bisa menjalankan fungsinya, publik pasti mendukung.

Apa implikasi jika parpol melakukan outsourcing politik?

Orientasi kepemimpinan bukan pada layanan publik, melainkan memenuhi kontrak politik. Ada komitmen di atas komitmen.

Artinya, komitmen terhadap publik ada di bawah komitmen terhadap parpol pengusung. Banyak koalisi tidak dibangun berdasarkan kesamaan ideologi, tetapi alasan pragmatis.

Bagaimana Anda melihat peran sekolah politik parpol bagi kaderisasi?

Sekolah politik proses pendek untuk memperkuat kualitas kader menghadapi konstentasi politik terdekat kaderisasi itu melampuai proses di sekolah politik panjang. (Pol/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya