Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Cermati Akurasi Data Pemilih

Putri Anisa Yuliani
28/1/2018 12:00
Cermati Akurasi Data Pemilih
(ANTARA/DESTYAN SUJARWOKO)

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan KPU untuk cermat dalam melakukan pemutakhiran data pemilih melalui proses pencocokan dan penelitian (coklit). “Akurasi data ini perlu lebih dicermati lagi, terutama pada proses penyusunan basis data untuk mengelompokkan pemilih berdasarkan TPS,” kata anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin saat menghadiri konferensi pers perihal pencapaian coklit dan persiapan verifikasi faktual, di Gedung KPU, Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data KPU, kata dia, hingga hari ke-7 proses coklit yang berlangsung sejak 20 Januari, terdapat sekitar 500 ribu pemilih penyandang disabilitas. Dari jumlah itu, 200 ribu dikatego­rikan sebagai penyandang disabilitas lain-lain oleh petugas pemutak-hiran data pemilih (PPDP).

Ia meminta KPU lebih rinci mengenai coklit bagi penyandang di-sabilitas. Data rincian jenis disabilitas akan menjadi faktor penentu bagi KPU dalam menyediakan pelayanan agar mereka dapat menggunakan hak pilih secara nyaman.

“Jadi, masih ada data 200 ri-buan penyandang disabilitas dikategorikan lain-lain. Ini perlu dirincikan lagi karena sangat penting agar bisa dipenuhi hak konstitusional mereka. Apa yang dibutuhkan untuk bisa membawa mereka ke TPS sampai bisa menggunakan hak suara,” ujar Afif.

Selain soal akurasi data, Afif mengingatkan PPDP untuk bisa menyiasati jam kedatangan ke rumah-rumah warga yang akan menjalani coklit karena sebagian besar warga yang akan menja-laninya ialah pelajar, mahasiswa, dan orang tua.

Bawaslu juga mengingatkan semangat coklit yang digaungkan KPU saat ini agar tetap terjaga hingga akhir masa coklit yang berlangsung selama 30 hari. Ke-tua Bawaslu Abhan turut meng­apresiasi proses pemutakhiran data melalui coklit yang saat ini sangat digalakkan KPU dan bersifat lebih terbuka.

“Masyarakat tersosialisasikan dengan baik bahwa mereka sedang dicocokkan dengan data sebagai pemilih. Lalu, yang perlu diperhatikan semangatnya agar terjaga terus karena prosesnya masih panjang. Ada 30 hari sampai 18 Februari nanti,” tukasnya.

Terbuka dan serentak
Dalam kesempatan yang sama, komisioner KPU Viryan Aziz menyebut proses coklit telah berlangsung secara terbuka dan serentak di 31 provinsi, 391 kabupaten/kota, dan 5.564 kecamatan, serta 64.534 kelurahan/desa. Itu dimaksudkan agar masyara-kat tersosialisasikan dengan baik terkait dengan kegiatan pemutakhir­an data pemilih. Harapannya, kegiatan tersebut mendapat penerimaan dan partisipasi yang baik dari publik.

Namun, kegiatan coklit kali ini bukan tanpa kendala. Menurut Viryan, masih ada warga yang enggan menjalani coklit serta sikap tertutup dari masyarakat yang tinggal di kawasan tertentu. “Sikap kurang baik karena masih ada yang enggan dicoklit. Selain itu, ada warga yang tertutup. Ketika petugas mengetuk pintu gerbang tidak dihiraukan, dan akhirnya malah dikejar hewan peliharaan. Itu salah satu yang cukup merepotkan, tetapi kami tekankan pada PPDP agar tetap datang untuk mencoklit,” ungkap Viryan.

Sementara itu, hingga pukul 12.00, kemarin, terdapat 3.739.864 rumah yang telah menjalani coklit dari 461.699 PPDP. Jumlah itu melebihi target KPU sebesar 1.928.955 rumah oleh 385.791 PPDP. Selain itu, sudah terdata 11.292.585 pemilih. (P-3)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya