Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Penyisiran Pemilih Pulihkan Hak Suara

21/1/2018 10:15
Penyisiran Pemilih Pulihkan Hak Suara
(ANTARA/Destyan Sujarwoko)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) meminta seluruh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) agar mencatat pene-muan di lapangan. Warga yang terancam kehilangan hak pilih akan dicarikan solusi agar bisa memilih.

Komisioner KPU Wahyu Seti-awan mengatakan dalam coklit itu sangat mungkin ditemukan warga yang belum memiliki KTP elektronik (KTP-E). Bahkan mereka bisa juga tidak memiliki surat keterangan pengganti sementara KTP-E.

"Hal-hal inilah yang tentu saja kami akan perjuangkan. Sebab, mereka ialah warga negara yang memiliki hak pilih. Jangan sampai gara-gara tidak mempunyai kartu identitas, mereka kehilangan hak pilih. Apalagi, kalau identitas belum diperoleh karena negara yang belum mampu menyediakan blangko KTP-E," papar Wahyu seusai apel petugas PPDP di Purwokerto, Jawa Tengah, kemarin.

Masalah lain yang mungkin ditemukan ialah kekeliruan pendataan disabilitas. Misalnya, lanjut Wahyu, seorang warga tercatat sebagai penyandang tunanetra. Padahal, ia tunadaksa. Jika tidak diperbaiki, fasilitas yang diberikan bisa berupa kartu suara berhuruf braille sehingga tidak sesuai kebutuhan. Menurut Wahyu, hasil coklit bakal dipakai sebagai bahan KPU ketika rapat kerja dengan DPR dan pemerintah. Di forum itu disusun kebijakan yang memberikan solusi persoalan.

Coklit dilaksanakan mulai kemarin hingga 18 Februari mendatang. Wahyu menyatakan setiap harinya ditargetkan petugas rampung menyisir 1,5 juta rumah di 171 provinsi dan kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2018.

Rumah bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mul-yadi merupakan salah satu dari sejuta lebih rumah penduduk yang didatangi PPDP, kemarin. Petugas juga didampingi oleh Ketua KPU Purwakarta dan sejumlah komisioner serta Ketua Panwaslu Kabupaten Purwakarta dan perwakilan dari Bawaslu Jawa Barat.

Dedi mengapresiasi kerja petugas yang menyisir rumah warga untuk memastikan warga yang memunyai hak pilih terdaftar. "Saya apresiasi kepada petugas yang walaupun honornya tidak terlalu besar, tapi berkeliling ke rumah-rumah warga dengan jarak yang beragam dan tingkat kesulitan yang tinggi. Ada juga yang susah untuk ditemui, itulah kesulitan para petugas," tutur Dedi.

Komisioner KPU Kota Pang-kalpinang Wahyu Gusna berharap coklit dapat menghasilkan data yang valid sehingga tidak ada lagi pemilih ganda saat pencoblosan. Turunnya para petugas ke rumah-rumah penduduk sekaligus menggu-gah antusiasme warga agar menggunakan hak pilih. (LD/RF/AD/BB/RZ/SY/PO/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya