Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Deisti Astriani pun Dicekal

24/11/2017 13:34
Deisti Astriani pun Dicekal
(MI/ROMMY PUJIANTO)

ISTRI Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, mengikuti jejak suaminya.

Meski masih berstatus saksi kasus dugaan korupsi proyek KTP-E, ia juga dicegah ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"KPK telah mengirimkan surat ke Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk pencegahan ke luar negeri terhadap Deisti Astriani Tagor dalam proses penyidikan kasus KTP-E dengan tersangka Anang Sugiana," ungkap juru bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, kemarin.

Febri menjelaskan bahwa Deisti akan dicegah ke luar negeri selama enam bulan ke depan, terhitung sejak 21 November 2017.

Salah satu alasan pencegahan karena kebutuhan atas keterangan Deisti sebagai saksi kasus KTP-E.

"Diharapkan ketika dibutuhkan keterangannya, dia tidak sedang berada di luar negeri," ujar Febri.

Pada Senin (20/11) lalu, dalam kapasitas sebagai saksi, ia dimintai keterangan untuk tersangka Anang Sugiana Sudihardjo, mantan Direktur Utama PT Quadra Solution.

Deisti merupakan mantan Komisaris PT Mondialindo Graha Perdana yang menjadi pemilik saham terbesar PT Murakabi Sejahtera yang juga terlibat dalam kasus KTP-E.

PT Murakabi yang sempat dimiliki oleh keponakan Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, disebut sengaja dibentuk untuk mendampingi konsorsium PNRI yang keluar sebagai pemenang tender proyek KTP-E.

Meski kalah dalam tender, Murakabi mendapat pekerjaan dalam proyek yang merugikan keuangan negara hingga Rp2,3 triliun tersebut.

Nama Deisti sebagai pemilik PT Mondialindo Graha Perdana mencuat saat Novanto dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan perkara korupsi KTP-E dengan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong, Jumat (3/11).

Saat itu Novanto dicecar soal kepemilikan saham Deisti dan anaknya, Reza Herwindo, di PT Mondialindo Graha Perdana.

Istri dan anak Novanto itu masing-masing memiliki 50% dan 80% saham PT Mondialindo Graha Perdana.

Novanto mengakui pernah menjadi komisaris PT Mondialindo Graha Perdana pada 2000-2002.

Namun, dia mengaku tidak tahu-menahu ada nama istri dan anaknya di perusahaan tersebut.

Uniknya, PT Mondialindo Graha Perdana dan PT Murakabi Sejahtera merupakan bagian dari 14 perusahaan bodong (paper only) yang semuanya berkantor di lantai 27 Gedung Imperium yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan. (Dro/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya