Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
KOMPETISI industri pupuk semakin berat dengan kedatangan banyaknya pesaing baru dari luar negeri. Apalagi pesaing asing diuntungkan dengan harga bahan baku gas milik mereka yang lebih murah. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PT Pupuk Kujang Cikampek.
Tak pernah menyerah dengan komitmen menyejahterakan petani di Indonesia, PKC siap menghadapi segala tantangan bisnis perpupukan
di Tanah Air. Menurut Direktur Utama PKC Nugraha Budi Eka Irianto, salah satu strategi pihaknya yaitu membangun pabrik NPK Granular III yang dapat memproduksi NPK berbasis nitrat dan urea. Pabrik NPK III bertujuan memenuhi kebutuhan pupuk tanaman hortikultura.
Setelah proyek NPK III, Pupuk Kujang akan membangun kembali pabrik NPK dengan kapasitas lebih besar sekitar 200 ribu-500 ribu
ton per tahun. “Kami sangat ingin Pupuk Kujang selalu lebih unggul untuk memenuhi keinginan para petani. Ini kami lakukan guna mewujudkan kesejahteraan petani,” ucap Nugraha.
Selain itu, sebagai salah satu anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (persero), PKC akan meningkatkan daya saing dengan melakukan
efisiensi produksi. Caranya melalui rencana investasi pembangunan pabrik gasifikasi batu bara yang menghasilkan gas untuk pembakaran reformer di pabrik amonia Kujang 1B.
Pemakaian batu bara akan menurunkan konsumsi gas sebesar 10,54 mmscfd. “Selain itu, kami melakukan kajian pembangunan industri berbasis batu bara yang dapat memproduksi amonia, metanol, dan DME,” ucapnya. Industri tersebut menurut rencana dibangun di mulut tambang.
Pihaknya pun mengkaji pembangunan pabrik dengan sumber gas murah di luar Cikampek untuk menurunkan HPP produksi sehingga produk lebih kompetitif. Diversifikasi produk juga ditempuh antara lain dengan membangun pabrik gas industri (CO2, H2, dan argon), biopestisida, serta pabrik bahan baku NPK (DAP dan KNO3).
Untuk mengenalkan lebih akrab kepada petani dan masyarakat, bagian pemasaran perusahaan melakukan peningkatan sekaligus penguatan
penjualan produk-produk ritel yang dibuktikan sangat berkualitas melalui penelitian. Produk tersebut di antaranya pupuk organik excow, pupuk hayati Bion-Up dan Kuriza, NPK 30:6:8, Jeranti dan Nitroska, benih padi Pareku (varietas Ciherang dan mekongga), dan benih Hortus tomat (varietas T014310). (CS/S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved