Perawat RI Diminati di Mancanegara

16/8/2017 08:05
Perawat RI Diminati di Mancanegara
()

MENTERI Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengaku bangga dengan kinerja para perawat Indonesia yang bekerja di Jepang. Perawat Indonesia menjadi favorit bagi rumah sakit (RS) dan panti manula di Jepang untuk dipekerjakan lantaran kinerja mereka dinilai bagus.

“Perawat asal Indonesia dinilai lebih baik ketimbang dari negara lainya. Karena selain skill-nya bagus, mereka rata-rata ramah, sopan, dan pekerja keras,” sebut Nila, di Jakarta, kemarin.

Lantaran itu, lanjut dia, para perawat itu merupakan aset bangsa yang perlu terus didukung dan dikembangkan melalui berbagai kebijakan dan regulasi nasional. Mereka, kata Nila, juga bisa menjadi anutan bagi kaum muda Indonesia yang lain, lantaran mereka berani bekerja di luar negeri, menghasilkan devisa dan menorehkan prestasi yang membanggakan.

Para perawat ini, lanjut Nila, juga bisa menghapuskan stigma bahwa negara kita hanya bisa mengirimkan buruh pekerja kasar ke mancanegara. Buktinya, perawat Indonesia yang memiliki keterampilan menjadi idola di mancanegara, tidak hanya Jepang, tetapi juga negara lainnya seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Oman, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Australia.

“Di Jepang, perawat kita mempunyai prestasi yang bagus dan paling diminati. Tingkat kelulusan perawat manula Indonesia paling tinggi, yaitu mencapai 60,4%, sedangkan Filipina hanya 47,8%. Ternyata Indonesia lebih unggul kalau belajar bahasa Jepang,” tukas dia.

Dalam kunjungannya ke Japan International Cooperation of Welfare Services (JICWELS), (AOI) Universal Hospital-Kanagawa, dan Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnership (AOTS) Tokyo Kenshu Center, pada Juli lalu, Menkes mengharapkan agar semakin banyak perawat Indonesia yang bekerja di Jepang di bawah kerangka Indonesia-Jepang Economic Partnership Arrangement (IJ-EPA).

“Di masa mendatang, Jepang membutuhkan banyak tenaga perawat dan caregiver dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan terus meningkatnya jumlah penduduk manula di Jepang seiring dengan meningkatnya derajat kesehatan dan usia harapan hidup,” imbuh dia.

Yulia Erpiana asal Bogor yang sudah 2 tahun lulus dan bekerja di ICU AOI Universal Hospital Kanagawa, mengimbau para perawat di Indonesia untuk mencoba kesempatan untuk bekerja di Jepang.

“Sangat senang bekerja di Jepang karena kedisiplinan, keahlian tinggi, dan peralatan canggih sehingga selalu terus belajar dan belajar, selain kesejahteraan yang meningkat signifikan. Meskipun harus bersusah payah dulu, namun sekarang menikmati hasilnya dan bahagia,” ujar Yulia via rilis yang dikirimkan Kemenkes.

Sementara itu, Vicky Octavia asal Jambi yang masih mengikuti pelatihan bahasa Jepang di AOTS Tokyo, berjanji untuk dapat lulus segera meskipun tantangannya sangat berat karena Bahasa Jepang sulit dipelajari.

Dia berharap pemerintah Indonesia dapat menyosialisasikan peluang kerja perawat dan caregiver di Jepang kepada semua generasi muda sehingga banyak yang mendaftar. (Yan/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya