Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WARGA yang kreatif menjadi anugerah bagi Kota Bandung. Pemerintah kota yang juga terus berinovasi membuat kota ini makin semarak dan menarik untuk dikunjungi. Perpaduan keduanya kembali akan ditampilkan untuk menyemarakkan kota pada Agustus hingga November. Sejumlah acara digelar sehingga warga dan pengunjung bisa senang, dan terutama bahagia.“Dimulai pada 20 Agustus akan digelar Sport Tourism Five-K Run mengelilingi beberapa titik di pusat kota yang menjadi landmark Kota Bandung,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kenny Dewi Kaniasari, pekan lalu.
Kegiatan itu digelar untuk mengenalkan bangunan-bangunan bersejarah. Para peserta akan melihat Gedung Merdeka, Gedung Indonesia Menggugat, Bandung Indah Plaza, dan Gereja Katedral. “Sudah ada 2.000 orang yang mendaftar. Seusai berlari, peserta juga bisa menikmati pergelaran seni di Braga pendek,” lanjut Kenny. Karena berdekatan dengan peringatan HUT RI, di hari yang sama juga digelar teatrikal dari legiun veteran. Para pejuang itu akan mengulang kejadian pertempuran saat melawan penjajah Belanda. Tempat pertunjukannya di Balai Kota Bandung.
Di bulan yang sama juga akan diresmikan dua kawasan destinasi wisata baru, yakni di Cibadak dan Kelenteng, di Kecamatan Astanaanyar dan Andir. “Kemeriahan di Kota Bandung juga akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Banyak lokasi wisata, banyak pertunjukan, yang akan menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara,” janji Kenny. Dongkrak PAD Beragam sajian, kreativitas, dan inovasi itu, diakui Pemerintah Kota Bandung, mampu mendatangkan pundi-pundi bagi pendapatan asli daerah. Kunjungan wisata terus mengalir, tidak hanya di akhir pekan, tapi juga hari biasa. Tidak hanya warga Jakarta dan kota lain, beberapa turis asing pun mudah ditemui di jalan-jalan Kota Kembang.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, pendapatan kami dari sektor pajak naik 23,1%. Sampai Agustus ini, dari sembilan mata pajak, Kota Bandung sudah meraup Rp981,3 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp797,1 miliar,” ungkap Sekretaris Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung Nofidi H Ekaputra. Pendapatan tersebut diperoleh dari sembilan mata pajak yang terdiri atas pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak parkir, pajak reklame, pajak penerangan jalan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, pajak bumi dan bangunan, serta pajak air tanah.
“Dari hotel saja, pada triwulan ini sudah mendapatkan Rp171,826 miliar. Itu sudah mencapai 57,28% dari target tahun ini Rp300 miliar,” tambah Nofidi. Untuk meningkatkan pendapatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung juga mengupayakan daerah ini menjadi destinasi MICE (meeting, incentive, conferencing, and exhibition). “Kami terus berusaha dengan meningkatkan wisata MICE supaya weekday wisatawannya banyak juga,” kata Kenny Dewi Kaniasari. Ia mengakui saat ini Kota Bandung hanya menjadi kota tujuan wisata pada saat akhir pekan saja. Padahal, jika dilihat dari potensinya, Kota Kembang memiliki peluang cukup besar untuk menjadi bagian tujuan destinasi MICE. Saat akhir pekan, Bandung rata-rata dikunjungi 200 ribu orang. Alhasil dari 400 hotel berbintang dan nonbintang, tingkat huniannya mencapai 70%. (BY/Ant/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved