Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Yuddy Rangkul Hater Jokowi

Adhi M Daryono
12/1/2016 00:00
Yuddy Rangkul Hater Jokowi
Yuddy Chrisnandy(MI/ADAM DWI)

KEMENTERIAN Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kembali membuat sensasi.

Setelah sukses mengevaluasi Kementerian dan membuat beberapa menteri meradang, kali ini kementerian tersebut membuat heboh dengan memberikan panggung kepada mantan Redaktur Tabloid Obor Rakyat Darmawan Sepriyossa.

Oleh Kementerian yang seharusnya menjadi pelopor reformasi birokrasi itu, Darmawan justru ditunjuk untuk memberikan pelatihan menulis di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan Rebiro), kemarin.

Hal itu tentu sangat disayangkan.

Pasalnya, selama Pemilihan Presiden 2014, Obor Rakyat selalu menyerang Jokowi-Jusuf Kalla dengan membabi buta.

Bahkan cenderung tendensius.

"Sangat disayangkan seorang hater Jokowi ketika pilpres melalui Obor Rakyat, yakni Darmawan Sepriyosa, entah sadar atau tidak, jelas mencelakakan Yuddy Chrisnandi di tengah isu reshuffle jilid II yang sedang hangat dibicarakan saat ini," ujar Sekjen Seknas Jokowi, Osmar Tanjung, dalam keterangan pers tertulis kepada wartawan, kemarin.

"Bagi saya, tindakan Yuddy Chrisnandy kurang cerdas. Yuddy kelihatan tidak memahami keinginan Presiden dalam rangka melaksanakan program Nawa Cita. Memangnya hanya Darmawan yang kapabel dalam mengisi acara latihan menulis di Kemenpan dan Rebiro?" sesal Osmar.

Bahkan Osmar meyakini publik tahu bahwa tidak ada perkembangan yang baik dalam tata kelola birokrasi di tingkat pusat sampai daerah.

Hal itu, kata Osmar, bisa menjadi indikator kegagalan Yuddy karena masih ada sifat-sifat koruptif di birokrasi kita belakangan ini, tidak ada perubahan yang signifikan di bidang itu.

"Yuddy Chrisnandi telah gagal membangun reformasi mental di birokrasi," ujarnya

Osmar bahkan yakin Yuddy terlihat ingin meledek PDI Perjuangan dengan melibatkan Darmawan Sepriyossa dalam pelatihan menulis di Kemenpan dan rebiro yang selama pilpres mencoba membangun opini negatif yang tendensius dan mengejek Puan Maharani dengan menyebut PDIP sebagai partai demokrasi ibunda Puan.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menambahkan, tindakan yang dilakukan oleh Kemenpan dan Rebiro mencederai pendukung Jokowi.

Menteri Yuddy dianggap tidak sensitif terhadap siapa yang diundangnya sebagai narasumber.

"Jelas-jelas Obor Rakyat dahulu memfitnah Jokowi," ujar Budi.

Menurutnya, hal itu telah menyakiti para pendukung Jokowi pada saat pilpres dahulu.

"Bukannya kita dendam. Tapi Kemenpan dan Rebiro seharusnya lihat dulu rekam jejaknya. Siapa yang diundang. Jangan sampai menyakiti para relawan dan pendukung Jokowi," jelasnya.

Tidak tahu

Kepala Biro Humas Kemenpan dan Rebiro Herman Suryatman mengatakan pihaknya tidak tahu terkait dengan rekam jejak Darmawan sebagai mantan Redaktur Obor Rakyat.

Herman melanjutkan pihaknya hanya bertujuan meningkatkan kapasitas menulis dan pengetahuan jurnalistik di kalangan birokrat.

"Kami tidak bermaksud apa-apa. Kami tidak melihat siapa dia," ujarnya.

Awalnya dalam pelatihan itu, narasumber yang akan dipanggil bukanlah Darmawan, melainkan redaksi dari Pikiran Rakyat.

"Akan tetapi, dari Pikiran Rakyat tidak bisa. Setelah dapat rekomendasi dari berbagai sumber, kami undang Darmawan," terang Herman.

Kegiatan jurnalistik itu telah dilakukan tiga kali oleh Kemenpan dan Rebiro dan selalu mengundang staf redaksi dari kantor berita dan media massa.

(P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya