Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Anak Buah Lawan Bos di Sigi

M TAUFAN SP BUSTAN
25/11/2020 02:30
Anak Buah Lawan Bos di Sigi
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sigi no. urut 1 Mohamad Irwan Lapatta-Samuel Yansen Pongi (kiri), nomor urut 2 Husen Habibu-Paulina.(DOK JOSUA MARUNDUH)

PEMILIHAN kepala daerah di Sigi, Sulawesi Tengah, hanya diikuti dua pasangan calon. Mereka ialah calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Mohamad Irwan Lapatta-Samuel Yansen Pongi, versus nomor urut 2, Husen Habibu-Paulina Lallo.

Publik menilai pertarungan antara bos dan anak buah ini akan berlangsung seru pada saat pencoblosan 9 Desember mendatang.

Irwan merupakan petahana Bupati Sigi yang berpasangan dengan mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sigi Samuel. Irwan dan Samuel sama-sama tumbuh dan besar di jalur birokrasi. Irwan dan Samuel pun sudah menduduki pelbagai jabatan penting di Sigi.

Lawannya, Husen Habibu, merupakan mantan Sekretaris Daerah Sigi yang berpasangan dengan petahana Wakil Bupati Sigi, Paulina Lallo.

Husen merupakan tokoh besar di jalur birokrasi. Sebelum menjadi Sekda Sigi, ia menduduki pelbagai jabatan srategis di Sigi.

Wakilnya, Paulina, juga tokoh yang tumbuh dan besar di jalur politik hingga kemudian menjabat sebagai Wakil Bupati Sigi. Antara Husen dan Paulina saling melengkapi kekurangan dan kelebihan satu sama lainnya.

Pengamat politik Universitas Tadulako Palu, Irwan Waris, menilai pesta demokrasi di Sigi semakin menarik dan unik karena mempertemukan bos melawan anak buah.

“Selain pertarungan bos dan anak buah, juga terjadi petahana melawan petahana. Irwan sebagai petahana bupati melawan Paulina yang juga petahana wakil bupati. Pertarungan akan berlangsung sengit,” ungkap Irwan kepada Media Indonesia di Palu, Kamis (19/11).

Bertarungnya petahana melawan petahana membuat masyarakat Sigi sulit untuk menjatuhkan pilihan ke pasangan calon tertentu. Pasalnya, Irwan dan Paulina samasama berprestasi saat memimpin Sigi selama satu periode dan membawa daerahnya lebih maju ketimbang sebelumnya.

Namun, akhirnya mereka memilih pisah untuk bertarung. Irwan mengaku susah mencari kesalahan di antara pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 2 karena kedua pasangan pelaku di segala bidang selama memimpin Sigi.

“Jadi, memang masyarakat tidak bisa menilai sepihak. Kedua pasangan calon sama baiknya. Tidak ada keburukan di antara Irwan dan Paulina. Keduanya dicintai masyarakat,” paparnya.

Kendati pertarungan berlangsung sengit di lapangan, kedua pasangan berkomitmen saling menghormati dan tidak akan melakukan kampanye hitam. Irwan mengatakan apa yang tertuang dalam pakta integritas akan dijalankan, termasuk mematuhi protokol kesehatan covid-19.

Selama tahapan pilkada, dirinya menyampaikan kepada seluruh jaringan dan partai pengusung untuk selalu menegakkan peraturan yang ada.

Kampanye hitam

Calon Bupati Sigi nomor urut 2, Husen Habibu, berkomitmen sama bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan harus dipatuhi karena sudah merupakan aturan. Tidak hanya bagi pasangan calon, tetapi semua pihak yang terlibat dalam pilkada, termasuk KPU, Bawaslu, TNI-Polri, serta partai pengusung dan tim pemenangan.

Pilkada serentak 2020, menurut Husen, merupakan pemilihan kepala daerah berbasis keadilan. Ia meminta penyelenggara pilkada dan pihak terkait untuk selalu bersikap netral agar dapat menghasilkan pemimpin daerah yang diharapkan masyarakat.

“Saya dan Paulina telah berkomitmen untuk tidak melakukan kampanye hitam dan membuat isu-isu yang tidak benar. Komitmen ini telah kami sampaikan kepada seluruh jaringan sehingga semuanya berjalan sesuai dengan harapan,” terangnya.

Husen Habibu-Paulina Lallo berjanji mempercepat penyelesaian masalah pascabencana alam di Sigi. Jika mendapat amanat masyarakat untuk memimpin kabupaten tersebut lima tahun ke depan, ia bersama Paulina akan memprioritaskan penyelesaian pascabencana.

“Ada banyak masalah utama yang dihadapi warga Sigi, antara lain urusan penanganan pascabencana yang tak kunjung selesai. Saat ini, saudara-saudara kita masih ada yang hidup di hunian sementara,” tuturnya.

Menurut Husen, masih banyak penyintas gempa bumi, termasuk penyintas banjir bandang di Sigi, yang saat ini masih tinggal dan bertahan hidup di dalam hunian sementara.

“Menyedihkan, bantuan stimulan yang diberikan pemerintah tidak merata dan cenderung pilih kasih. Ini yang membuat kami tersentak dan ingin segera menyelesaikannya,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut Husen, banyak warga Sigi mengeluh dengan banyaknya persoalan yang dihadapi, khususnya masalah ekonomi. Pihaknya akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru.

Tidak hanya persoalan ekonomi, warga di Sigi juga mengeluh dengan kondisi infrastruktur, khususnya jalan banyak yang rusak. “Tentu semua itu akan menjadi perhatian kami. Doakan kami dipercaya memimpinSigi dan kami akan menyelesaikan semua persoalan yang ada,'' tandasnya. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik