Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
LIMA pasangan calon bertarung memperebutkan kursi Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, pada Pilkada serentak 2020.
Dengan melihat jumlah paslon, Pilkada Hulu Sungai Tengah merupakan terbanyak dari peserta pilkada pada enam kabupaten/kota plus pilgub di Kalsel.
Menariknya lagi 3 dari 5 paslon yang bertarung maju melalui jalur nonparpol (independen).
Ketua KPU Hulu Sungai Tengah (HST), Johransyah, memaparkan nomor urut 01 merupakan politikus senior PKS yang melaju lewat independen, yakni Fakih Jarjani, yang sebelumnya pernah menjabat Ketua DPRD dan Wakil Bupati HST. Fakih berpasangan dengan mantan Kepala Disdukcapil HST, Abu Yazid Bustami.
Nomor urut 02 juga nonparpol merupakan mantan Sekda Kabupaten HST, Ahmad Tamzil, berpasangan dengan Mohammad Ilham Effendy. Paslon nonparpol lainnya mendapat nomor urut 03, yaitu Aulia Oktafiandi-Mansyah Sabri.
Aulia merupakan mantan anggota DPRD Kalsel dan juga putra mantan Bupati HST, Saiful Rasyid, sedangkan Mansyah Sabri ialah mantan anggota DPRD Kalsel dari Partai Golkar.
Nomor urut 04 ditempati pasangan dengan dukungan parpol koalisi gemuk, yaitu Wakil Ketua DPRD HST yang juga Ketua DPD Partai Golkar, Saban Effendi. Ia berduet dengan mantan Kepala Cabang Bank Kalsel Barabai-HST, Habib Abdillah Alaydarus, sedangkan nomor urut 05 pasangan Berry Nahdian Furqan dan Pahrijani yang didukung parpol PDIP, PKPI, dan PPP.
Kelima paslon akan bersaing memperebutkan 190 ribu lebih suara masyarakat, termasuk di dalamnya suara warga adat suku Dayak Pegunungan Meratus.
Kawasan pegunungan Meratus mempunyai arti penting bagi kehidupan masyarakat Kalsel. Pegunungan Meratus memiliki potensi sumber daya alam dan kekayaan keanekaragaman hayati melimpah yang membentang di 10 wilayah kabupaten.
Dari waktu ke waktu kawasan ini terus terancam oleh pembabatan hutan dan alih fungsi kawasan dengan ekspansi pertambangan, terutama batu bara dan perkebunan kelapa sawit.
HST menjadi satu-satunya kabupaten yang kaya sumber daya alam tambang batu bara, tetapi mengharamkan adanya eksploitasi tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Berbeda dengan kabupaten sekitarnya yang justru gencar mengeksploitasi komoditas emas hitam ini.
Masyarakat di kabupaten yang dikenal dengan sebutan Bandung van Borneo karena suasananya sejuk berupa dataran tinggi ini hidup dari sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan. Meski demikian, Pemkab HST mencatat pendapatan asli daerah tidak kalah dari kabupaten penghasil tambang batu bara lainnya di Kalsel.
Pilgub
Tidak hanya di level pilkada kabupaten, isu penyelamatan Pegunungan Meratus atau Savemeratus juga menjadi salah satu isu sentral Pilgub Kalsel.
Dua paslon yang bertarung, baik petahana Sahbirin Noor-H Muhidin maupun Denny Indrayana-Difriadi Darjat, sama-sama mengusung tema Savemeratus ini.
Akademisi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Lena Hanifah, menilai masyarakat HST mengharapkan agar para paslon yang bertarung lewat pilkada dapat menyatakan komitmen, terutama komitmen terkait upaya membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten HST dengan tetap mempertahankan kearifan lokal, menghargai kebudayaan dan adat istiadat masyarakat setempat.
"Masyarakat ingin melihat sejauh mana komitmen para paslon, terutama misi peningkatan ekonomi dan pembangunan tanpa harus merusak lingkungan, dalam hal ini termasuk melindungi Meratus dari aktivitas yang berpotensi merusaknya," tutur perempuan jebolan universitas di Australia ini.
Lebih jauh Lena menilai dari 5 paslon peserta Pilkada HST, ada beberapa yang secara eksplisit menyatakan tidak akan menambang dan menanam sawit, sementara calon-calon lainnya menyatakan secara implisit saja.
Untuk itu, dia meminta masyarakat jeli membaca visi misi paslon. Masyarakat harus berhati-hati dan jangan sampai seperti membeli kucing dalam karung, apalagi jika sampai mendasarkan pada siapa yang bisa memberi uang atau materi.
Di pihak lain, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara HST, menegaskan masyarakat berkeinginan agar pemimpin daerah hasil pilkada memiliki kepedulian terhadap nasib masyarakat adat yang selama ini seolah terpinggirkan, baik secara sosial, ekonomi, pendidikan, maupun infrastruktur. (N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved