Para Kandidat masih Bermain Aman

PUTRA ANANDA
09/11/2020 05:40
Para Kandidat masih Bermain Aman
PAPARKAN VISI MISI: Calon Wali Kota Solo nomor urut satu Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan visi misi saat Debat Terbuka(ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA)

TAHAPAN kampanye debat publik Pilkada Serentak 2020 sudah dimulai. Pasangan calon (paslon) saling adu gagasan terkait visi, misi, dan program mereka saat nantinya terpilih menjadi kepala daerah, namun secara umum mereka masih bermain aman.

Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai mayoritas paslon belum menawarkan gagasan solutif dalam pelaksanaan debat publik. Mereka masih terjebak pada metode pemaparan visi misi program yang kurang transformatif dan cenderung monoton.

“Paslon belum sepenuhnya menawarkan gagasan yang transformatif dan solutif terkait dengan situasi pandemi yang kita hadapi saat ini. Padahal pilkada ini kan bukan pilkada biasa,” ujar Titi saat dihubungi di Jakarta, kemarin.

Dari pengamatannya, debat untuk pilkada provinsi ataupun kota dan kabupaten belum menunjukkan adanya calon yang punya gagasan besar untuk mengatasi persoalan yang mendesak di tengah pandemi covid-19. Mereka masih berkutat pada penyampaian gagasan yang cenderung bersifat aman dan formalitas.

‘’Padahal saat ini publik membutuhkan arah kebijakan yang solutif terkait penanganan covid-19. Belum ada tawaran program-program konkret dalam kondisi kritis yang dihadapi di daerah,” ungkap Titi.

Padahal, menurut dia, pelaksanaan kampanye debat publik memiliki posisi strategis untuk menjaring pemilih. Metode debat mampu menjangkau pemilih dalam jumlah besar dengan daya jangkau yang luas dan masif. “Harusnya mereka mampu manfaatkan ini. Harus lebih menajamkan lagi tawaran dan program gagasan yang sifatnya konkret dan solutif bagi daerah.’’

Seirama, pendiri Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafi s Gumay menekankan pentingnya debat publik bagi paslon untuk menyampaikan visi dan misi. Momen debat menjadi lebih krusial pasca pembatasan kampanye tatap muka untuk menghindari risiko penularan covid-19 klaster pilkada.

“Tidak semuanya enteng-enteng saja di masa pandemi ini. Pertemuan langsung antara pasangan calon dan pemilih kini dibatasi maksimal 50 orang. Jadi tentu debat publik yang disiarkan media menjadi salah satu tahapan kampanye yang efektif,” ujar Hadar.

Hadar melanjutkan melalui debat paslon bisa menjual program visi dan misi mereka secara lebih jelas. Dengan begitu para pemilih bisa memahami dan membandingkan program-program itu sebelum nantinya menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember

Kesempatan

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Dewa Raka Sandi mengingatkan bahwa debat menjadi kesempatan bagi para kandidat untuk meyakinkan pemilih bahwa mereka yang lebih pantas dipilih. Karena itu, setiap paslon mesti memanfaatkannya secara optimal.

Hanya saja, kata Dewa, debat kali ini berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya karena situasi pandemi. Karena itu, dia menegaskan bahwa paslon harus patuh pada ketentuan
protokol kesehatan.

Ketua KPU Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Fatkul Iksan menyatakan pula bahwa hasil debat publik dapat menjadi bahan masyarakat setempat untuk menentukan pilihan nanti. ‘’Apa yang disampaikan pasangan calon adalah program dan visi misi jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati. Ini kesempatan warga Tuban untuk melihatnya langsung dan mendetail.’’

Debat publik pertama untuk Pilkada Tuban digelar di Surabaya, Jumat (6/11) malam. Debat perdana ini mengambil tema Kesejahteraan rakyat dan dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Berikutnya, KPU Tuban menjadwalkan debat publik tahap kedua pada 17 November bertema Ekonomi dan pembangunan. Adapun debat ketiga diagendakan pada 4 Desember 2020
bertema Tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Pilkada Tuban diikuti tiga paslon yakni Khozanah Hidayati-Muhammad Anwar, Aditya Halindra Faridzki-Riyadi, dan Setiajit-
RM Armaya Mangkunegara. (Ind/Ant/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya