Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Polda Jateng Terapkan Pengamanan Maksimal

Lilik Darmawan
03/3/2020 08:36
Polda Jateng Terapkan Pengamanan Maksimal
Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel(MEDIA INDONESIA Koresponden/Tosiani )

POLDA Jawa Tengah (Jateng) menerapkan maximum security atau pengamanan maksimal di 21 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada pada September mendatang secara serentak. Pengamanan di 17 kabupaten dan 4 kota tersebut mendapat perlakuan sama.

"Semua mendapat perhatian yang sama dalam pengamanan. Polda menerapkan maximum security dalam melaksanakan pengamanan pilkada di 21 kabupaten/kota tersebut," kata Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto, Jateng, kemarin.

Menurutnya, polisi baru lulusan SPN Purwokerto juga akan ditempatkan untuk membantu pengamanan di 21 kabupaten/kota. Sedikitnya 660 polisi baru itu siap diterjunkan menjadi tulang punggung kepolisian dalam pengamanan pesta demokrasi tersebut.

"Dari 660 brigadir polisi baru, sebagian ditempatkan di Mabes Polri dan polda-polda di Indonesia. Namun, sebagian besar akan berada di Polda Jateng, khususnya untuk membantu pengamanan Pilkada 2020. Mereka menjadi backbone kepolisian dan ditempatkan di bagian paling basik dengan penugasan umum," jelas Irjen Rycko.

Menurut Kapolda, polisi sudah mulai melakukan pengamanan, apalagi tahapan pilkada sudah dimulai. Saat ini masih dalam tahap penjaringan di setiap parpol dan sebagian bakal calon telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui baliho atau poster.

"Kami melakukan pengawalan dan menjaga dengan baik. Apalagi, kami telah punya pengalaman dalam pengamanan Pemilu 2019 lalu dengan aman, damai, dan kondusif," ujar Irjen Rycko.

Kondisi politik di 21 kabupaten/kota di Jateng kian ramai, meskipun belum memasuki masa pendaftaran, antarcalon maupun parpol mulai memanaskan mesin politik masing-masing. Berdasarkan pantauan, PDIP telah mengeluarkan 12 rekomendasi calon yang akan diusung dalam pilkada di provinsi itu.

Dalam waktu dekat parpol lain seperti NasDem, Golkar, PKB, Gerindra, PPP, dan lainnya akan menyusul mengeluarkan rekonendasi untuk calon yang akan berjuang di 21 kabupaten/kota.

"Baru 12 pasangan calon yang direkomendasi. Maret ini diperkirakan rekomendasi akan kembali dikeluarkan untuk seluruh daerah," kata Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto.

Demikian juga diungkapkan Ketua Ba-pilu DPW Partai NasDem Jateng Akhwan, hingga saat ini belum ada rekomendasi untuk calon di 21 daerah yang dikeluarkan karena para calon masih dalam penggodokan. DPP NasDem bakal mengeluarkan nama-nama calon kepala daerah bulan ini.

Di sisi lain, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memetakan potensi kerentanan pelanggaran pada Pilkada 2020 berbasis tahapan. Menurut Ketua Bawaslu Cianjur Usep Agus Zawari, dinamika pelanggaran diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan penyelenggaraan pesta demokrasi sebelum-sebelumnya.

"Kami menempatkan semua tahapan pada pilkada ini rawan. Kami tidak under estimate terhadap kerentanan semua tahapan. Misalkan DPT (daftar pemilih tetap), kerawanannya itu ada orang yang berhak menjadi pemilih, tapi tidak terdata. Ini perlu diawasi," katanya.

 

PPK dilantik

Beberapa daerah juga telah melantik anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Sebanyak 100 anggota PPK Tuban, Jawa Timur, resmi dilantik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tuban dan mereka diharapkan segera bekerja sesuai fungsi dan tugas yang diemban.

Demikian halnya 75 anggota PPK Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, juga dilantik KPU setempat akhir pekan lalu. (AS/BB/YK/YH/DW/RF/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya