VOLKSWAGEN (VW) mampu mengusik kemapanan Toyota yang merajai penjualan kendaraan roda empat secara global sejak 2012 setelah Toyota mengambil alih dari General Motors. Sebagaimana dilansir Bloomberg pada Selasa (31/1), Toyota memang mampu membukukan transaksi jual beli sebanyak 10,2 juta untuk seluruh dunia pada 2016 atau naik 0,2% jika dibandingkan dengan 2015. Namun, Volkswagen Group, yang sedang terkendala oleh skandal Dieselgate sejak 2015, justru sukses mencatatkan pertumbahan sebanyak 3,8% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Brand di bawah Volkswagen Group termasuk Audi, Porsche, Seat, Skoda, dan Volkswagen itu mampu meningkatkan penjualan, yakni dari 9.93 juta unit pada 2015 menjadi 10,3 juta unit kendaraan pada tahun lalu. Hal tersebut tidak lepas dari pasar di Tiongkok yang mampu menunjang penjualan VW untuk melengkapi penjualan di AS dan Eropa yang relatif sulit akibat skandal Dieselgate. Menurut laporan yang dilansir dari Automotive News Europe, penjualan Volkswagen datang dari kendaraan penumpang, truk, serta bus.
Penjualan Toyota juga termasuk dari kendaraan-kendaraan di bawah nama Lexus, Daihatsu, dan Hino. Laju pertumbuhan Toyota terhambat diperkirakan karena masalah politik global di Amerika Serikat. Ini terkait dengan tekanan yang diberikan Presiden baru AS Donald Trump yang mengkritik rencana Toyota untuk membangun pabrik Corolla di Meksiko. "Trump lebih berisiko terhadap Toyota jika dibandingkan dengan Volkswagen karena pengaruh mobil-mobil Jerman lebih kecil pada pasaran Amerika. Toyota membangun pabrik baru di Meksiko serta berharap dapat merayu Trump," ujar analisis pasar Carnorama, Ken Miyao.
Terus memimpin
Analisis Commerzbank, Sascha Gommel, berpendapat perkembangan pasar di AS bakal menentukan perjalanan VW apakah masih dapat mengatasi Toyota atau tidak untuk penjualan di pasar global. "Apabila pasar (VW) di Tiongkok dan Eropa tetap kuat, dan pasar (Toyota) di Amerika lemah, VW mungkin akan terus memimpin pada tahun ini," urai Sascha. Di pasar Eropa, penjualan VW masih begitu besar untuk beberapa model kendaraan seperti hatchback Golf, sedan Passat, serta station wagon.
Namun, model itu bakal terimpit di tengah pergeseran selera konsumen menuju SUV. VW telah mengubah Golf untuk menstabilkan penjualan di tengah tingginya permintaan atas SUV Tiguan terbaru. Namun, pihak VW bungkam terkait dengan target penjualan mereka dan mengatakan fokus perusahaan saat ini ialah menjaga keuntungan dan mempersiapkan rencana bisnis di masa depan ketika kepemilikan mobil akan berkurang dengan semakin populernya tren berbagi tumpangan mobil di masyarakat. "Strategi kami menuju 2025 tak mencantumkan target penjualan lagi," ujar Sales Chief VW Premium Car Unit Audi Dietmar Voggenreiter.