Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Mengenal Tipe-tipe Busi Motor, dari Standar hingga Racing

Reynaldi Andrian Pamungkas
23/4/2025 18:30
Mengenal Tipe-tipe Busi Motor, dari Standar hingga Racing
Berikut Tipe-Tipe Busi Motor(freepik)

BUSI motor adalah komponen penting dalam sistem pengapian mesin motor yang berfungsi untuk memercikkan api guna membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar mesin.

Tanpa busi, proses pembakaran tidak akan terjadi, dan motor tidak bisa menyala atau berjalan.

Fungsinya menyalakan campuran udara dan bahan bakar dalam ruang bakar dengan percikan api. Busi yang sesuai akan meningkatkan efisiensi, performa, dan umur mesin.

Tipe-Tipe Busi Motor

1. Busi Standar (Nickel Alloy Spark Plug)

  • Material: Elektroda berbahan nikel
  • Umur Pakai: 8.000 – 10.000 km
  • Ciri: Harga paling terjangkau, cocok untuk motor harian
  • Kelebihan: Stabil, mudah didapat
  • Kekurangan: Kurang tahan panas, percikan api biasa saja

2. Busi Platinum

  • Material: Elektroda dari logam platinum
  • Umur Pakai: Hingga 20.000 km atau lebih
  • Kelebihan: Tahan suhu tinggi, percikan lebih kuat, usia lebih panjang
  • Cocok Untuk: Motor harian yang ingin performa lebih baik tanpa ganti busi sering

3. Busi Iridium

  • Material: Elektroda dari logam iridium (lebih keras & tahan panas dari platinum)
  • Umur Pakai: Bisa lebih dari 30.000 km
  • Kelebihan: Percikan api lebih fokus, pembakaran lebih sempurna, hemat BBM
  • Cocok Untuk: Motor injeksi, motor matic premium, atau motor sport

4. Busi Racing (High Performance Spark Plug)

  • Material: Biasanya iridium, desain elektroda khusus (kadang double/triple ground)
  • Ciri: Dirancang untuk suhu tinggi & RPM ekstrem
  • Kelebihan: Akselerasi lebih responsif, pembakaran optimal, performa maksimal
  • Kekurangan: Harga mahal, tidak cocok untuk motor harian karena cepat aus jika tidak dipakai optimal

Tips Memilih Busi Motor

  • Cek kode panas busi (heat range) sesuai rekomendasi pabrikan
  • Pilih bahan elektroda sesuai kebutuhan: nikel (standar), platinum/iridium (tahan lama), atau racing (ekstrem)
  • Gunakan busi dengan ukuran dan bentuk yang sesuai mesin untuk mencegah kerusakan

Untuk ganti busi motor, umumnya setiap 8.000–10.000 km, namun bisa lebih lama untuk busi platinum atau iridium. Jika motor sering dipakai berat, sebaiknya dicek lebih rutin. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya
  • 8 Penyebab Busi Motor Injeksi Cepat Mati

    10/7/2025 20:00

    Untuk mencegahnya, gunakan busi asli sesuai tipe motor, cek dan bersihkan sistem injeksi secara berkala, gunakan BBM sesuai RON yang direkomendasikan, serta ganti busi setiap 5.000

  • 8 Penyebab Busi Motor Cepat Mati

    08/7/2025 18:30

    Fungsinya, untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Tanpa busi, mesin motor tidak akan bisa menyala atau bekerja dengan optimal.

  • 8 Penyebab Busi Motor Cepat Panas

    10/6/2025 18:00

    Untuk mencegahnya, baiknya gunakan busi sesuai rekomendasi pabrikan, pastikan campuran bensin dan udara seimbang, serta periksa sistem pendingin mesin dan oli secara berkala.

  • 8 Penyebab Busi Motor Cepat Hitam

    30/5/2025 17:00

    Fungsi busi motor untuk menghasilkan percikan api dan akan menyalakan campuran bensin dan udara, menghasilkan tenaga untuk menggerakkan piston.

  • 8 Penyebab Busi Motor Cepat Mati

    14/5/2025 18:00

    Jika motor kamu sering mogok atau tersendat, cek kondisi busi sebagai langkah awal karena komponen ini cukup vital dan sering jadi sumber masalah.