Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SETELAH resmi diluncurkan pada 11 November 2021 lalu, Daihatsu memberikan kesempatan pada puluhan jurnalis untuk merasakan langsung All New Xenia menyusuri rute Yogyakarta - Kebumen - Semarang dalam acara 'Xenia-Sahabat Jurnalis Test Drive' yang digelar selama dua hari pada 1 dan 2 Desember 2021.
Daihatsu menyediakan 10 unit Xenia generasi baru dalam acara ini, yang terdiri dari dua unit 1.5R masing-masing bertransmisi CVT dan Manual, serta 8 unit varian 1.3R masing-masing 4 unit bertransmisi CVT dan sisanya bertransmisi manual. Media Indonesia bersama dua rekan jurnalis lain mendapat varian 1.3R CVT.
Rute yang dipilih terdiri dari beragam jalan, mulai aspal mulus, jalan berlubang, hingga tanah berpasir. Rutenya semakin menantang karena kerap dihiasi oleh kondisi jalan yang berliku, tanjakan, serta kombinasi keduanya. Kondisi tanjakannyapun lumayan curam. Rupanya, semua itu disengaja untuk menjawab besarnya keraguan terhadap kemampuan menanjak All New Xenia, mengingat sistem penggerak 'mobil sejuta umat' itu kini menganut Front Wheel Drive (FWD) alias penggerak roda depan.
Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso memaparkan, sejak pertama Xenia diluncurkan, pihaknya selalu mengunggulkan sistem penggerak roda belakang terutama untuk di jalan menanjak. Tuntutan efisiensi bahan bakar, ruang yang lebih lapang dan lebih nyaman membuat Xenia generasi baru harus beralih ke penggerak roda depan, sistem yang dikenal memiliki kelemahan saat menaklukan tanjakan terjal.
"Untuk menyiasati kelemahan itu para insinyur Daihatsu melakukan penelitian intensif mengembangkan sistem penggerak roda depan yang memiliki kemampuan menanjak yang lebih baik, dan kami telah berhasil," ujar Hendrayadi, di sela-sela acara test drive, Rabu (1/12).
Hal itu diamini oleh Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pengujian menanjak pada Xenia baru baik 1.3 liter maupun 1.5 liter, dengan dua MPV merek lain berkapasitas 1.5 liter sebagai komparasi. Keempat mobil sama-sama diuji pada tanjakan dengan sudut kemiringan 10, 14, dan 18 derajat. Metodenya pengujiannya yaitu kemampuan melaju di tanjakan (pass trough), dan kemampuan dalam melakukan 'stop 'n go.
Pada kemiringan 14 derajat dan 18 derajat, keempat mobil dapat melaju dengan baik. Namun saat melakukan 'stop 'n go' ada satu MPV merek lain yang butuh usaha lebih untuk bisa kembali melaju di tengah tanjakan pada sudut 14 derajat. Bahkan kedua merek lain sama sekali tak mampu 'stop 'n go' pada sudut 18 derajat, sementara Xenia 1.3 dan 1.5 berhasil lolos.
'Harus bisa dibedakan antara 'tidak kuat' dan 'tidak mampu'. Pada dasarnya pasti semua kuat karena memiliki torsi yang besar. Namun, tidak mampu menanjak akibat rodanya selip, bukan tidak kuat," jelas Bambang.
Perjalanan dimulai dari Yogyakarta International Airport, Kulon Progo menuju Jogosimo, Kebumen, untuk meresmikan konservasi penyu yang berjarak sekitar 57 km melalui jalan aspal dengan kontur beragam dan sebagian tanah berpasir. Perjalanan dilanjutkan menuju SMK Muhammadiyah Kutowinangun, Kebumen untuk meresmikan Daihatsu Skill School Center di sekolah binaan Daihatsu yang berjarak 30 km dari lokasi penangkaran penyu. Selain jalan aspal mulus, ada juga jalan-jalan berlubang.
Berkat komponen suspensi belakang yang lebih ringan dan ringkas, plus setingan suspensi barunya yang lebih nyaman dari generasi sebelumnya, All New Xenia menegaskan statusnya sebagai kendaraan yang berorientasi kepada kenyamanan penumpang.
Etape berikutnya mulai menyajikan tantangan yang sesungguhnya ketika rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kota Semarang. Padatnya lalu lintas, plus guyuran hujan juga menambah 'seru'. Ada pula ruas jalan yang sempit berkelok-kelok, naik-turun di kawasan bukit yang terkadang cukup terjal.
Belum lagi banyaknya truk sarat muatan yang membuat kami terpaksa 'stop 'n go' sekaligus ujian bagi Xenia generasi ketiga ini dan seluruh unit All New Xenia baik 1.3 liter maupun 1.5 liter mampu melakukannya dengan baik hingga kami tiba di hotel tempat kami menginap.. (S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved