Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

120 Tahun Perjalanan Sejarah Royal Enfield

Mediaindonesia.com
23/2/2021 19:16

PERJALANAN Royal Enfield dimulai di pabrik sederhana yang terletak di Kota Redditch pada 1901 yang membuat Royal Enfield menjadi brand motor tertua yang masih terus diproduksi dan menjadi simbol pelestarian dari warisan desain sepeda motor klasik yang bersahaja dan otentik.

Berpegang teguh pada filosofi desain yang simpel dan berorientasi pada jangka panjang, Royal Enfield telah menghabiskan lebih dari satu abad melintasi medan-medan terberat di dunia, serta menciptakan pengalaman yang tak terlupakan dalam berbagai kisah legendaris.

Saat ini Royal Enfield bersiap merayakan tahun ke-120 yang sangat monumental. Untuk menandai hal itu perusahaan berencana melakukan berbagai inisiatif di seluruh dunia untuk memperingati warisan panjang dan perjalanan bersepeda motor bersama para penggemar dan komunitas.

Sebagai brand tertua yang masih eksis, Royal Enfield tidak hanya menghadirkan produk, dan merek yang memainkan peran integral dalam kehidupan masyarakat selama beberapa dekade, tetapi juga telah berperan penting dalam membangun budaya seputar berkendara.

"120 tahun adalah warisan yang sangat panjang untuk brand ini, dan kami senang bisa membuatnya sangat berarti. Royal Enfield bukan sekadar brand motor biasa, namun lebih dari itu, Royal Enfield adalah simbol ketangguhan dan penjelajahan yang mampu membangun budaya leisure riding yang berkembang cepat di berbagai penjuru dunia," ujar Managing Director Eicher Motors Ltd Siddhartha Lal.

Selama bertahun-tahun, sambung Siddharta, kami terus berupaya untuk tetap otentik sampai ke akarnya, tampil unik dan berbeda dari yang lain, serta membentuk genre sepeda motor rekreasi yang mudah diakses, inklusif, menyenangkan, dan tetap relevan melampaui berbagai dekade. 

"Cita-cita kami adalah memperkuat posisi Royal Enfield sebagai brand yang benar-benar global dan kami akan terus menantang diri kami sendiri untuk mengembangkan produk dan pengalaman terbaik, yang menjadi bekal kami untuk melangkah lebih jauh dan menembus batas-batas yang ada,” paparnya.

Berbagai kisah menarik Royal Enfield lahir menjadi legenda dalam dunia sepeda motor. Salah satunya ditorehkan oleh Winifred Wells, pelopor sepeda motor. Pada 1950 bersama Royal Enfield Bullet 350cc ia menjelajah dari Perth ke Sydney dan kembali, menempuh jarak lebih dari 8.800 km hanya dalam 22 hari. 

Kurang dari dua tahun kemudian, ditemani ayahnya Winifred kembali mengelilingi benua Australia menempuh jarak hampir 1.600 km dalam 65 hari menaklukan rute yang didominasi oleh panasnya udara gurun yang mencapai 44°C.

Royal Enfield mulai merambah ke Asia Tenggara, tepatnya di Singapura sebelum dan setelah Perang Dunia II. Namanya kian populer di era 1950-an, dimana Singapura menjadi pusat distribusi untuk seluruh wilayah Asia Tenggara. 

Pada 1947 stunt rider lokal Lan Send Fook yang membeli model G 350cc dari distributor Singapura mengaku belum pernah mengendarai motor yang lebih baik. Fook mengaku mesin G 350cc-nya tidak bergetar bahkan dalam kecepatan tinggi.

"Motor ini sangat stabil dan bisa berkelok-kelok dengan mulus,” ungkapnya. Sebagai seorang stunt rider tentu sangat penting ketika harus berkendara pada kecepatan 30 mil/jam (48 km/jam) sambil berdiri di atas tangki bensin!

Sebagai bagian dari sejarah yang panjang, Royal Enfield juga berhasil bertahan melewati dua Perang Dunia, dan melewati masa-masa sulit dimana pabrik nyaris ditutup pada 1967 dan 1977.

Saat ini, Royal Enfield menjadi pemain global terdepan di segmen sepeda motor kelas menengah (250cc - 750cc) dengan ambisi untuk terus tumbuh dan memperluas pasar tersebut. 

Memiliki portofolio produk yang kuat dan bervariasi, serta lebih dari sepuluh juta penggemar di seluruh dunia, Royal Enfield mungkin saja sudah berusia 120 tahun, namun perjalanannya baru saja dimulai. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik