Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SAAT ini kendaraan listrik dianggap sebagai moda transportasi modern, bahkan dianggap sebagai salah satu moda transportasi masa depan. Tahukah Anda bahwa kendaraan listrik sebenarnya sudah dibuat sejak lebih dari 180 tahun yang lalu.
Selain dari kalangan pribadi terdapat beberapa merek ternama yang tercatat pernah membuat mobil listrik di masa silam. Di antaranya Robert Anderson dari Inggris pada 1832, William Morrison dari Amerika pada 1890, Karl Benz pada 1885, Ferdinand Porsche pada 1898, dan lain sebagainya.
Sayangnya popularitas mobil listrik tergusur oleh mobil berbahan bakar minyak bumi yang dianggap lebih praktis. Hal ini didukung oleh maraknya eksplorasi minyak bumi secara besar-besaran sehingga akhirnya mobil listrik semakin ditinggalkan.
Akibat kekalahan pada perang dunia II Jepang mengalami kelangkaan pasokan minyak bumi. Di Jepang saat itu penggunaan peralatan listrik masih minim, membuat pasokan listrik mereka sangat berlebih. Latar belakang inilah yang membuat mobil listrik kembali dilirik.
Melimpahnya pasokan listrik dimanfaatkan oleh para teknisi di Nissan untuk menyalurkan kreativitas mereka dan membuat kendaraan listrik. Pada 1947 atau dua tahun setelah Perang Dunia II lahirlah sebuah prototipe kendaraan listrik.
Mobil listrik sederhana itu hadir dalam format kendaraan 2-seater (kapasitas muatan 500kg) bertenaga 4,5 hp dan desain bodi yang terbaru. Model menyenangkan tersebut dinamakan 'TAMA', diambil dari nama lokasi pabrik tersebut berada.
Keunikan desain dan konstruksi kendaraan tersebut diantaranya adalah kompartemen baterai yang dipasang di dalam lantai kabin mobil. Selama uji coba mobil listrik pertama Nissan yang diadakan oleh Menteri Perdagangan dan Industri Jepang pada Maret 1948, TAMA dengan mudahnya mencapai posisi teratas.
Para teknisi Nissan membuktikan semangat mereka menghadapi tantangan dengan penuh keberanian untuk membangun kendaraan baru dengan menggunakan sumber daya terbatas, merangkum DNA Nissan yang penuh berani dan disruptif.
Hingga saat ini Nissan telah memproduksi banyak mobil listrik, baik dalam bentuk mobil konsep maupun yang sudah diproduksi secara massal. Mulai dari Altra (1998-2002), Hypermini (2000), Land Gilder (2009), Nuvu (2009), Esflow (2009), e-Nv200 (2011), hingga Leaf. Model terakhir (Nissan Leaf) menjadi salah satu mobil listrik terlaris di dunia. (S-1)
Nissan mencatat kerugian bersih sebesar 750 miliar yen (lebih dari Rp84 triliun) pada tahun fiskal 2024, yang berlangsung dari 1 April 2024-31 Maret 2025.
Meskipun demikian, Bima sekilas menyinggung Nissan X-Traile-Power yang sempat diperkenalkan pada akhir 2024 silam. Saat itu, model yang dihadirkan adalah e-Power e-4ORCE.
Selain Nissan Serena yang menjadi tulang punggung penjualan perusahaan, teknologi e-Power diharapkan dapat membantu membangun kesadaran dan citra merek di masyarakat.
Sesuai tema Nissan di IIMS 2025, adalah wujud komitmen Nissan dalam menghadirkan inovasi yang tidak hanya berfokus pada performa kendaraan,
HONDA dan Nissan secara resmi sepakat mengadakan pembicaraan selama enam bulan ke depan mengenai kemungkinan merger.
Honda dan Nissan telah sepakat untuk memulai pembicaraan dalam enam bulan ke depan mengenai kemungkinan merger yang akan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved