Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEMENTERIAN Perindustrian menggandeng New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO), sebuah lembaga riset asal Jepang, untuk mengembangkan proyek kendaraan roda dua berbahan bakar listrik.
Studi kelaikan dan uji coba terhadap kendaraan garapan NEDO telah dilakukan di Bandung, Jawa barat dan Bali.
Direktur Jenderal Industri, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto mengungkapkan proyek uji coba dilakukan melalui skema leasing, baik secara bisnis (b to b) maupun komersial (business to consumer).
"Sebanyak 300 unit motor listrik dan 1.000 unit baterai sudah disiapkan. Kami juga menyediakan 40 unit baterai exchanger station di dua wilayah tersebut," ujar Harjanto melalui keterangan resmi, Rabu (28/8).
Motor Honda PCX Electric menjadi model kendaraan yang digunakan dalam uji coba tersebut. Motor itu diperkuat dua baterai yamg diproduksi Panasonic.
Baca juga : Kemenhub Keluhkan Langkanya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Baterai yang menjadi sumber tenaga kendaraan itu bisa ditukar di seluruh lokasi baterai exchanger.
"Dengan sistem swap baterai, konsumen tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengisi baterai. Cukup mengganti dengan baterai baru yang sudah terisi penuh di setiap station," jelasnya.
Proyek uji coba kendaraan roda dua listrik tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan kendaran ramah lingkungan itu tetapi juga untuk mendorong bertumbuhnya pasar sebagai basis pengembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
Nantinya, hasil studi akan dijadikan materi masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan percepatan industri sepeda motor listrik ke depannya di Indonesia.
“Terutama untuk mewujudkan target roadmap Making Indonesia 4.0 untuk menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle (EV) baik untuk pasar domestik dan ekspor pada 2030,” tandas Harjanto. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved