Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Jadikan Keluarga sebagai Pahlawan Keuangan

Agus Sugiarto Kepala Departemen OJK Institute
10/11/2020 03:00
Jadikan Keluarga sebagai Pahlawan Keuangan
Agus Sugiarto Kepala Departemen OJK Institute(MI/ARYA MANGGALA)

BANGSA Indonesia selalu memperingati tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan untuk menghormati para pejuang kita yang tidak mengenal lelah dalam mempertahankan kemerdekaan. Semangat kepahlawanan dari para pejuang dalam mempertahankan NKRI tersebut harus kita jaga selamanya sebagai panutan bagi kita semua dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Kehidupan sehari-hari yang harus kita jalani juga memiliki kesamaan dengan para pejuang kemerdekaan tersebut. Dalam mengarungi kehidupan sehari-hari, perlu tujuan dan semangat yang jelas, yaitu memiliki kehidupan yang bahagia, sejahtera, dan makmur. Memperoleh kehidupan yang ideal seperti itu harus
terus dipertahankan, sama halnya seperti para pejuang terdahulu yang telah mempertahankan NKRI.

Dalam konteks kemerdekaan sekarang ini, semangat kepahlawanan mempertahankan NKRI itu dapat diwujudkan dalam kehidupan seharihari. Mempertahankan kesatuan dan kelanggengan rumah tangga dalam suatu wadah yang disebut dengan keluarga juga merupakan bagian dari semangat tersebut.

Keluarga, sebagai kumpulan manusia yang memiliki ikatan hubungan darah dan historis yang sangat erat, harus dijaga kelangsungan hidupnya. Semua orang memiliki cita-cita dan mimpi yang ideal untuk mempunyai keluarga yang bahagia, sejahtera, dan makmur selamanya. Untuk mewujudkan cita-cita keluarga yang ideal itu, salah satunya dengan memiliki kemampuan pengelolaan keuangan keluarga secara baik dan benar. Artinya, suatu keluarga harus mempunyai kemampuan perencanaan keuangan yang baik untuk semua anggota keluarganya, dari anak-anak sampai dengan orangtua.

Oleh karena itu, semua anggota keluarga harus mempunyai peran masing-masing dalam pengelolaan keuangan keluarga. Dengan begitu, mereka mampu menjadi pahlawan keuangan bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.

Pemimpin keluarga


Seorang ayah memiliki peran yang penting dalam keluarga, tidak hanya sebagai pemimpin di dalam keluarganya, tetapi juga sebagai pencari nafkah. Sebagai
pemimpin di dalam suatu keluarga, seorang ayah juga memiliki peran untuk menentukan arah dan masa depan keluarga, termasuk bagaimana masa depan keuangan keluarganya.

Dengan demikian, seorang ayah pasti akan menjaga keluarganya agar mendapatkan kehidupan yang bahagia, sejahtera, dan makmur dengan segala cara. Seorang ayah akan mencari sumber-sumber keuangan untuk menghidupi keluarganya agar tidak jatuh miskin ataupun hidup sengsara.

Oleh sebab itu, ayah adalah pahlawan keuangan dalam keluarga dengan tanggung jawab yang besar untuk memastikan bahwa segala kebutuhan keuangan semua anggota keluarganya dapat selalu tercukupi setiap saat.

Peran ayah sebagai pemimpin dalam keluarga menjadikan seorang ayah harus mampu menyediakan keuangan yang mencukupi, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Karena itu, seorang ayah selain harus rajin mencari nafkah, juga harus mampu memberikan perlindungan apabila terjadi suatu peristiwa atau kejadian yang bisa mengancam keluarga tersebut.

Kejadian tersebut, antara lain, ada anggota keluarga sakit, keperluan biaya sekolah anak sampai perguruan tinggi, tiba-tiba rumah terbakar, dan lain-lain yang
perlu diantisipasi dan dipersiapkan oleh seorang ayah.

Dengan demikian, seorang ayah harus menyediakan berbagai program asuransi untuk melindungi keluarganya dari berbagai ancaman dan potensi risiko yang
akan melanda keluarganya.

Selain itu, seorang ayah harus mampu bagaimana membesarkan aset maupun kekayaan yang dimiliki untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal di kemudian
hari. Untuk itulah seorang ayah juga harus memiliki kemampuan berinvestasi, seperti seorang manajer investasi yang mampu menumbuhkembangkan aset keluarga dalam jangka panjang agar menjadi lebih besar dan bermanfaat.

Menteri keuangan keluarga


Peran ibu juga tak kalah pentingnya di kehidupan keluarga dalam membantu terwujudnya keluarga yang bahagia, sejahtera, dan makmur. Sebagai ibu rumah tangga, sering kali peran seorang ibu dipersepsikan sebagai ‘menteri keuangan’ dalam keluarga karena ibulah yang harus mengelola pengeluaran keuangan
untuk keluarganya.

Seorang ibu harus bijak menyikapi kondisi keuangan keluarga dalam kondisi apa pun, khususnya dalam situasi keuangan keluarga yang lagi sulit. Dengan bijak seorang ibu harus bisa membuat skala prioritas, mengelola berapa pun penerimaan uang yang diperoleh dari penghasilan seorang suami agar dapat
mencukupi semua kebutuhan keluarganya.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua suami memiliki penghasilan yang besar dan kaya. Karena itu, peran ibu sebagai ‘menteri keuangan’ dalam keluarga menjadi sangat penting, bagaimana mencukupi semua pengeluaran dengan penghasilan suami yang pas-pasan.

Untuk itu, seorang ibu harus mampu mengalokasikan pengeluaran uang untuk kebutuhan keluarga sehari-hari, kebutuhan bulanan, kebutuhan tahunan, maupun mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran yang tak terduga lainnya.

Di sinilah peran ibu sebagai salah satu pahlawan keuangan sering diuji. Karena, dalam kondisi keterbatasan penghasilan yang diperoleh suami, ternyata masih mampu mengalokasikan biaya sekolah anak anaknya sampai selesai perguruan tinggi.

Anak yang mandiri finansial


Anak sebagai anggota keluarga termuda juga perlu diberikan edukasi pengelolaan keuangan secara sederhana. Dimulai dengan pemahaman mengenai pentingnya mengelola uang saku yang diterima dari orangtuanya.

Uang saku yang diterima oleh anak-anak tidak selalu harus dihabiskan, tetapi bisa ditabung untuk membeli sesuatu di kemudian hari. Sedapat mungkin pengeluaran anak-anak didasarkan atas suatu kebutuhan, bukan suatu keinginan sehingga dapat mencegah anak menjadi konsumtif.

Oleh karena itu, sejak dari muda, seorang anak harus dibiasakan memiliki sifat hemat dan budaya menabung. Dengan menanamkan prinsip hidup hemat dan rajin menabung sejak usia muda, diharapkan saat dewasa budaya tersebut dapat memudahkan kehidupan mereka di kemudian hari.

 Setiap orangtua pasti memimpikan anaknya kelak menjadi manusia yang bisa hidup mandiri secara finansial. Dengan demikian, secara finansial sudah tidak lagi bergantung kepada orangtuanya lagi. Semakin banyak generasi muda yang mandiri secara fi nansial, semakin cepat kita menjadi bangsa yang sejahtera
dan makmur karena kemakmuran bangsa kita berasal dari kemakmuran di dalam keluarga.

Dengan begitu, seorang anak diharapkan mampu menjadi pahlawan keuangan bukan hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi keluarga maupun bangsa.

Tulisan ini merupakan pendapat pribadi

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya