Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Belajar Komunikasi Massa dari Kover Media Indonesia

Briyan B Hendro, Redaktur Artistik Media Indonesia
16/3/2020 17:05
Belajar Komunikasi Massa dari Kover Media Indonesia
Cover Harian Umum Media Indonesia Edisi Senin (16/3/2020)(DOK. MI)

PANDEMI virus korona baru (covid-19) yang telah menjangkiti lebih dari 100 ribu warga dunia menuntut pemerintah di banyak negara, termasuk Indonesia, menjalankan protokol krisis secara efektif dan efisien.

Salah satunya dengan menetapkan sejumlah kebijakan dan langkah guna menahan penyebaran virus tersebut di Tanah Air. Mulai dari penutupan sementara sejumlah tempat publik dan sekolah sampai rekomendasi untuk bekerja dari rumah.

Tentu saja kebijakan-kebijakan tersebut perlu dikomunikasikan dengan apik kepada publik, dan media massa punya peran besar di dalamnya.

Sebagai pilar ke-4 demokrasi, media arus utama mesti turut serta memberi informasi yang jelas dan gamblang ke khalayak tanpa harus menakut-nakuti dalam menghadapi ancaman virus covid-19. Itulah niatan Media Indonesia ketika mengangkat persoalan mengenai korona, berkali-kali mengupayakan tampil beda demi sampainya pesan ke masyarakat.

Seperti pada edisi 3 Maret, sehari setelah konferensi pers Presiden Joko Widodo mengenai pasien positif korona di Indonesia, Media Indonesia terbit dengan judul headline 'Tetap Tenang' lengkap dengan poin-poin ilustrasi gaya hidup sehat yang dapat menguatkan imunitas tubuh.

Lalu pada edisi 5 Maret, Media Indonesia menampilkan ilustrasi suasana perkotaan dengan berbagai aktivitas yang dapat mencegah penyebaran virus korona. Seperti, rutin mencuci tangan dengan hand sanitizer yang telah disediakan di tempat-tempat umum, membawa sajadah sendiri untuk salat, mengubah cara bersalaman, membuka pintu dengan lengan, hingga rutin berolahraga.

Pada edisi 13 Maret, Media Indonesia juga tampil khusus dengan menampilkan ilustrasi sekaligus infografis berupa diagram pie, yang berisi persentase mengenai perbandingan jumlah pasien yang sembuh dan yang meninggal. "Kita ingin menunjukkan optimisme ke masyarakat, kalau yang sembuh jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan yang meninggal," jelas  Hariyanto, Kepala Divisi Foto dan Artistik Media Indonesia ketika mendiskusikan karya yang akan dibuat kepada Pemimpin Redaksi Media Indonesia, Usman Kansong.

Setelah konferensi pers Presiden Joko Widodo pada Minggu (15/3) mengenai anjuran untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah, Media Indonesia edisi hari ini (16/3) kembali menyikapi perkembangan kasus korona di Indonesia dengan cara berbeda.

Dengan kover berupa pelesetan ilustrasi kaleng biskuit yang akrab dengan keluarga Indonesia, pesan yang disampaikan Media Indonesia lebih menohok dan direspons positif oleh masyarakat, terutama di dunia maya.

Seperti akun twitter @kanashiimajo yang mencuit 'Media Indonesia hari ini kreatif banget ?????? Setelah sekian lama gak pulang, bapak akhirnya WFH.'

Juga akun twitter @imanlagi yang mencuit 'Cover Media Indonesia cetak hari ini bagus sekali,"  yang hingga pukul 20.00 WIB telah di-retweet sebanyak 5. 400-an orang dan likes lebih dari 8.800-an orang.


Ada juga akun @annoyingwatcher yang mencuit 'Terbaiqqqqq akhirnya bapak pulang kerja di rumah.' Lalu akun @laidbacktraveler juga mencuit 'Akhirnya bapak #workfromhome Kudos to @mediaindonesia for this creative work. Pemerintah mesti belajar ke media!'

Begitu juga di media sosial lainnya, seperti facebook, instagram, hingga jejaring pesan whatsapp group, desain kover Media Indonesia berseliweran menghiasi jagat dunia maya.

Menanggapi hal tersebut, seniman senior Indonesia, Tatang Ramadhan Bouqie, mengapresiasi tampilan Media Indonesia yang berkembang menuruti perkembangan zaman. "Secara art, sangat menarik. Pemilihan ilustrasi dari adegan yang sangat familer, sangat kuat pesannya. Bagi orang tua, adegan di kaleng khong guan itu cukup familier. Bagi anak muda, walaupun mereka tidak mengkonsumsi biskuit tersebut, tetapi juga cukup akrab dengan adegan ilustrasi tersebut," kata Tatang.

Secara legalitas, menurut Tatang, sah-sah saja bagi siapa pun untuk memproduksi ulang sebuah ilustrasi. Terlebih, yang sudah familier di khalayak umum. Tetapi, ia menyarankan lebih baik dicantumkan juga kreditasi ilustrasi itu terinspirasi dari mana. "Semoga tim kreatif Media Indonesia, terus berupaya dan menggali ide-ide visual yang relevan dengan zamannya. Kover hari ini kena banget!" kata Tatang lagi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya