Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PAGI tadi saya menjenguk ibu. Usai mengantar anak sekolah, saya mampir dulu beli koran dan sedikit jajanan pasar. Saya pikir berita listrik padam yang lagi trending, baik di jagat maya maupun dunia nyata, menarik buat ibu.
Tapi, dugaan saya keliru. Beliau cuma bilang.."Ah, baru listrik padam sehari orang-orang pada ribut. Coba gimana kalau Tuhan besok-besok gak kasih kita Matahari"? Maksud ibu, kita harus pandai bersyukur dan jangan takabur.
"Dunia tanpa matahari" bukanlah fiksi. Setidaknya itu pernah dirasakan sebagian umat manusia akibat dampak erupsi Tambora pada 1815. Dari literatur yang saya baca, abu dan panas sulfur yang menyembur dari gunung yang terletak di Nusa Tenggara Barat itu berdampak luas, bahkan hingga menutup langit eropa selama berbulan-bulan. Konon, suhu rata-rata global ketika itu anjlok hingga dua derajat celcius. Bencana kelaparan dimana-mana. Ratusan ribu nyawa melayang. Betapa dahsyatnya.
Kemarin, di sebagian tanah Jawa, listrik padam kurang lebih setengah hari. Layanan publik, terutama transportasi seperti kereta api commuter line, MRT, hingga ojek online, lumpuh. Sinyal selular ikutan ambyar. Pendingin ruangan pun modar. Orang-orang di kota besar blingsatan dan sibuk memaki. Begitu mahakuasanya listrik, sampai-sampai orang bergantung padanya.
Lantas, bagaimana kalau listrik padam selamanya? Ini bukan berandai andai seperti cerita di film-film science fiction. Toh energi listrik yang dihasilkan dari sejumlah pembangkit dihasilkan dari sumber lain, seperti air dan batu bara. Seperti halnya minyak bumi, material itu bisa saja habis suatu waktu.
Makanya pengembangan energi alternatif (istilah kerennya energi baru terbarukan) seperti angin, geothermal, dan tenaga surya, mutlak perlu segera dikembangkan. Begitu pun sosialisasi tentang bahayanya krisis energi mesti gencar digaungkan, terutama di kalangan generasi muda. Ini bukan semata tugas Kementerian ESDM, PLN, atau Pertamina, melainkan tugas kita bersama.
Jangan mereka cuma ditakut-takuti tentang alam akhirat, tanpa pernah disadarkan bahaya neraka sesungguhnya di depan mata yang diakibatkan kerusakan alam. Bukankah Tuhan juga mengajarkan kita untuk merawat semesta beserta makhluk ciptaan-NYA?
Ingat, kita juga hidup di wilayah rawan bencana. Negeri kita dikepung gunung api. Di bawah tanah yang kita pijak, lempeng bumi terus bergerak dan sewaktu-waktu bisa memicu gempa dan tsunami. Sejauh mana mitigasinya? Jangan setelah kejadian, semua sibuk saling menyalahkan dan cuma bisa nyiyir di media sosial. (X-12)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
SEBANYAK 2.821 keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia menjadi sasaran penerima bantuan pemasangan listrik gratis.
PLN IP telah menggerakkan roda ekonomi nasional melalui penyediaan listrik untuk industri, UMKM dan rumah tangga.
Dalam menghadirkan PLN EYE yang memanfaatkan tiang listrik, PLN masih mendapatkan beberapa kendala di lapangan seperti pemeliharaan hingga keamanan bagi penggunanya.
PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) menegaskan komitmen untuk terus mendukung ketahanan energi nasional melalui pasokan LNG yang aman dan berkesinambungan bagi kebutuhan gas dalam negeri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved