Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
LEEFA datang ke Raqqa, tergiur harapan yang diberikan ISIS. Lewat internet, janji penggantian uang tiket dan bisa menikmati kehidupan di Raqqa. Namun, ketika tiba di sana, dia mengalami kenyataan yang tak sesuai harapan. Penyesalan juga dialami Nur. "Semua bohong! Ketika kami memasuki wilayah ISIS, yang kami lihat sangat berbeda dengan apa yang mereka katakan di internet," ia ungkap saat berada di kamp pengungsi Ain Issa, sekitar 50 kilometer di utara Raqqa.
Hal yang sama bagi Nora, rasa ketakutan panjang dialaminya. Ia dan keluarganya memutuskan hijrah ke Raqqa melalui Turki. "ketika kami berada di Raqqa, yang kami saksikan ialah pemenggalan, penyiksaan, dan perampokan," ungkapnya. Kisah ketiga perempuan WNI itu mewakili gambaran bagi orang-orang yang pernah datang ke Raqqa dengan harapan bisa hidup layak tapi berakhir kekecewaan.
Pemerintah Turki merilis data jumlah milisi ISIS di Turki. Dari 4.957 milisi asing kelompok Islamic State atau ISIS yang ditangkap di Turki, 435 orang berasal dari RI, urutan kedua terbanyak setelah Rusia yang berjumlah 804 warganya yang ditangkap. Janji memikat dari ISIS tersebar di dunia maya, atau melalui para perekrutnya. Guna meningkatkan propaganda, ISIS mengeluarkan 50 halaman buku elektronik panduan bagi mereka yang ingin mencapai Suriah untuk bergabung.
Bahkan, perekrut ISIS selalu menawarkan janji material seperti bulan madu gratis bagi pengantin baru dan uang US$1.500 atau setara Rp20 juta sebagai modal membangun rumah tangga mereka, mengiming-imingi bonus bagi mereka yang punya anak, dan US$400 sebagai tunjangan anak per bulan. Sangat menggiurkan! Tidak ujuk-ujuk, terlebih dulu mereka dibuai ajaran sesat, ceramah yang mengandung agitasi dan provokasi, hingga penawaran menggiurkan bagi mereka yang berangkat ke Raqqa, Suriah.
Janji-janji untuk menghadirkan surga di bumi bagi pengikutnya justru nyaris seperti neraka. Kebohongan itu diungkap mereka yang selamat keluar dari sana. Apa yang dijanjikan hanya iming-iming agar mereka terpikat.
Penistaan agama
Tak jauh beda dengan mereka yang menjalankan peran pengebom bunuh diri. Mereka sebelumnya mendapatkan proses cuci otak, indoktrinasi, diprovokasi untuk membenci, juga dicecoki tentang surga yang membentang di balik detonator pemantik bom dan bahwa ajal yang ditemuinya hanyalah pintu mencapai keabadian di surga dengan ada 72 bidadari yang telah menunggu, siap untuk dinikahi mereka.
Jika mereka berhasil melalui proses cuci otak dan siap menjalankan misinya, mereka diminta menulis surat wasiat. Seperti pelaku bom bunuh diri Mega Kuningan 2009, bom Thamrin 2016, hingga bom Kampung Melayu 2017. Umat Islam yang paling dirugikan dalam maraknya terorisme. Hal itu telah diungkap Presiden RI Joko Widodo ketika berbicara di Arab Islamic America Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Islam Amerika di Conference Hall King Abdulaziz Convention Center, Riyadh, Arab Saudi, 21 Mei 2017.
Terorisme memakan korban lebih banyak dari umat Islam. Baik yang terjadi di Timur Tengah seperti Irak, Yaman, Suriah, dan Libia maupun di Afrika dan Asia, termasuk di RI.Bahkan di negara-negara Eropa atau di AS, umat Islam menjalankan agamanya dengan tekanan yang luar biasa akibat aksi terorisme yang sering kali memakai atribut agama Islam. Bom Kampung Melayu, Jakarta (24/4), menyasar polisi yang bertugas mengawal pawai obor menjelang Ramadan.
Bahkan, ada serangan terhadap dua anggota Brimob yang usai menjalankan ibadah di Masjid Falatehan, Jakarta (30/6). Sungguh ironis, para teroris yang menginginkan syuhada (mati syahid) demi surga melakukannya dengan membunuh mereka yang tengah atau usai menjalankan ibadah. Terlihat terorisme menggunakan dalih agama hanya akal-akalan untuk merekrut pengikut. Para kelompok terorisme telah menistakan agama mana pun. Mereka membunuh, menumpahkan darah, dan menyisakan trauma dan luka fisik bagi korban, orang tua, anak-anak. Dengan alasan apa pun, sungguh mereka memperagakan perilaku paling keji dari perangai manusia.
Mereka yang rentan
Eksploitasi wacana, ajaran, dan simbol-simbol keagamaan yang digunakan dalam aksi kelompok terorisme telah menyesatkan masyarakat. Mereka memviralkan dalam jejaring media sosial, situs, dan portal web yang dapat diakses mudah melalui telepon seluler (ponsel) atau HP. Meskipun dari beragam latar belakang pekerjaan, yang terekrut lebih pada psikologis mereka. Misalnya cenderung pendiam, mudah menerima sesuatu, dan tidak kritis. Apalagi bila jati diri mereka labil, lalu dihadapkan pada keadaan terimpit masalah ekonomi ataupun sosial.
Menurut Khairul Gazali (mantan teroris), target yang paling mudah didoktrin ialah orang-orang yang sedang menghadapi kegalauan hidup. Hanya butuh satu hari untuk melakukan pencucian otak. Saat ini berkembang fenomena kesalehan sosial. Mereka belajar agama dengan cara instan. Penggalan dalih-dalih agama dalam jejaring media sosial (group chat, WA, FB, dll) sesuai selera pengirim. Tanpa daya kritis, ataupun kemampuan literasi, mereka mudah menjadi bagian dari kelompok radikal.
Pengajaran dengan cara ini, instan dan menuntut amaliah melalui kekerasan, serupa dengan doktrin agama yang dibawa para teroris yang mengajarkan. Mereka yang berangkat ke Raqqa, Suriah, atau yang melakukan aksi bom bunuh diri di negeri sendiri, ialah yang termakan janji-janji spiritual yang dianggap mampu melepaskan dari jeratan ekonomi dan sosial yang dialaminya. Umumnya para teroris melakukan perekrutan melalui media sosial dan internet dengan cara, pertama, para perekrut teroris akan menampilkan isu-isu ketidakadilan dan perlakuan zalim, serta membangkitkan rasa kebencian dan menumbuhkan empati untuk melakukan aksi teror.
Kedua, mereka melakukan indoktrinasi yang lebih spesifik kepada calon teroris agar bergabung dan melakukan pembaiatan via online. Ketiga, bagi yang sudah yakin dengan doktrin dan ajaran dari mereka diundang bertemu langsung atau disediakan komunitas online training yang lebih eksklusif. Keempat, setelah melalui proses itu akan dilakukan pembinaan dan pelatihan sampai siap diterjunkan untuk melakukan aksi terorisme sesuai dengan perencanaan dan sasaran yang telah ditentukan.
Payung hukum
Terdapat lima poin penting dalam revisi UU Terorisme yang harus dimuat. Pertama, tentang pengenaan sanksi pidana terhadap penginisiasi teror. Kedua, tentang tindakan aparat dalam menindaklanjuti orang-orang yang ikut pelatihan terorisme. Ketiga, tentang ruang atau stateless bagi orang-orang yang kembali dari aksi Suriah dan semacamnya. Keempat, tentang penutupan aplikasi-aplikasi yang berkonten atau melibatkan terorisme. Kelima, tentang organisasi-organisasi terlarang.
Meski demikian, menanggulangi terorisme membutuhkan gerak bersama seluruh elemen bangsa dan masyarakat. Setiap warga negara harus memiliki kesadaran hidup bersama dan saling menjaga kerukunan. Beragam suku dan agama yang mendiami pulau-pulau negeri ini dengan bentang alam yang hijau merupakan anugerah melimpah dari Tuhan yang Mahakuasa. Sepatutnyalah kita senantiasa bersyukur.
Hanya dengan kerukunan masyarakat, jauh dari aksi radikalisme dan terorisme, dapat meningkatkan kehidupan lebih baik bagi generasi sekarang ataupun generasi mendatang. Generasi yang ramah, berpoles senyum, wajah ceria, dan penuh perilaku santun. Bukan generasi berhiaskan wajah amarah, hati berisi dendam, dan perilaku yang keji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved