Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ARTHUR Beterbiev berhasil merebut gelar juara kelas berat ringan yang tak terbantahkan dengan kemenangan angka mutlak atas Dmitry Bivol, Sabtu (12/10) waktu setempat, di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, atau Minggu (13/10) pagi waktu Indonesia barat.
Beterbiev menutup pertandingan dengan kukuh, menang lewat skor 115-113, 116-112, dan 114-114 dalam pertarungan sangat menghibur yang diperebutkan pada level keterampilan tertinggi.
Dengan kemenangan dalam pertemuan puncak yang telah lama ditunggu-tunggu, Beterbiev menjadi juara kelas berat ringan 175 pound pertama yang tak terbantahkan di era empat sabuk juara. Bivol memasuki pertarungan dengan peringkat No. 1 oleh ESPN di kelas berat ringan dan No. 4 pound for pound. Beterbiev berada di No. 2 di divisi tersebut dan No. 6 pound for pound.
Baca juga : Jelang Lawan Bivol, Saul Alvarez Jadi Vegan
Beterbiev menjadi juara tak terbantahkan pertama di divisi tersebut sejak 2002, dan yang pertama sepanjang masa di era empat sabuk.
"Tentu saja ini pertarungan yang sulit karena Dmitri juga seorang juara," kata Beterbiev. "Ia memiliki keterampilan yang bagus, mungkin lebih baik dari saya. Namun hari ini, Allah memilih saya," imbuhnya.
Beterbiev (21-0, 20 KO) memasuki pertarungan sebagai satu-satunya juara tinju dengan rasio KO 100%, rekor yang berakhir pada hari Sabtu dengan kemenangan terbesar dalam kariernya yang gemilang.
Beterbiev berusia 40 tahun pada Januari dan baru saja menjalani operasi lutut untuk memperbaiki meniskus yang robek, prosedur yang menunda pertarungan antara kedua rival dari bulan Juni. Namun, ia masih mampu bangkit pada babak kedua pertarungan untuk mengukuhkan dirinya sebagai petarung Hall of Fame.
Dua juara yang tak terkalahkan dengan gaya yang berbeda tetapi sama-sama efektif menyuguhkan pertarungan tingkat tertinggi dalam adu tinju yang membuat penggemar tinju sejati bergejolak.
Bivol dikalahkan untuk pertama kalinya dalam 24 pertarungan. Bivol (23-1, 12 KO) mengendalikan aksi pada babak pertama, terutama di awal saat ia melepaskan pukulan jab dan footwork yang luar biasa untuk menahan pukulan kuat lawan.
Pukulan Bivol lebih tajam, dan berhasil menangkis Beterbiev dengan hook kiri di atas pukulan jab kuatnya yang dibanggakan.
Namun, Beterbiev tidak pernah berhenti menyerang. Bahkan ketika pukulannya diblok -- dan sebagian besar di antaranya diblok -- pukulan-pukulan tersebut tampaknya masih berdampak pada pertahanan tinggi Bivol.
Bivol, 33, memasuki pertarungan dengan keunggulan dalam pengalaman pertarungan besar menyusul kemenangan terbaiknya atas bintang tinju papan atas, Canelo Alvarez, pada Mei 2022. Namun, Beterbiev-lah yang menyapu bersih tiga ronde terakhir dengan suara bulat untuk meraih kemenangan.
"Saya melakukan pekerjaan saya," kata Bivol. "Saya merasa bisa melakukan yang lebih baik. ... Dia kuat, sangat kuat. "Dan Anda lihat tangan saya memar," katanya, sambil mengangkat tangannya ke matanya. "Dia terus memukulnya dan itu sangat keras, bahkan sampai ke mata saya."
Bivol muncul dengan mata kirinya yang memar parah dan bengkak, dan juga dengan bekas luka di sekitar mata kanannya.
"Saya sadar saya harus melakukan semuanya dengan sempurna dan saya tidak punya penjelasan apa pun karena itu bisa terlihat seperti alasan," kata Bivol. "Saya (memberikan) ucapan selamat kepada Artur dan timnya. Dia pantas mendapatkannya."
Potensi pertandingan ulang kedua petinju Rusia tersebut pun mencuat. Bivol mengatakan dirinya tentu saja menginginkan kesempatan lain melawan Beterbiev: "Mengapa tidak? ... Jika saya memiliki kesempatan itu, ya. Ini adalah impian saya untuk menjadi tak terbantahkan."
Namun, Beterbiev-lah yang mencapai impiannya untuk mengoleksi keempat sabuk juara saat ia menambahkan gelar WBA milik Bivol untuk melengkapi gelar IBF, WBC, dan WBO.
"Saya ingin bertinju hari ini dengan kualitas yang lebih baik," kata Beterbiev. "Saya tidak tahu mengapa, tetapi saya tidak menyukai pertarungan ini. Namun, saya akan menjadi lebih baik suatu hari nanti. ... Jika Yang Mulia (Turki Alalshikh) menginginkan (pertandingan ulang), kita bisa melakukannya." (ESPN/BBC/B-3)
Alvarez memutuskan kembali naik divisi dari menengah super ke berat ringan untuk menambah koleksi gelar juara dunianya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved