Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Bendera merah putih akhirnya berkibar di ajang Paralimpiade Paris, Senin siang (2/9) setelah para cabor mix double SL3-SU5, Leani Ratri Oktilla/Hikmat Ramdani mengalahkan Khalimatus Sadiyah/Fredy Setiawan dalam All Indonesian Final dengan skor 21-16 dan 21-15.
Wakil Sekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto di Paris, dalam percakapan jarak jauh dengan Media Indonesia, menjelaskan, secara keseluruhan hingga Senin siang, Kontingen Indonesia sudah meraih 1 emas, 4 perak dan 3 perunggu.
Empat perak diraih dari cabor para atletik satu, boccia satu dan 2 dari para badminton atau bulutangkis. Sementara tiga perunggu diraih dari dua boccia dan satu para badminton.
Baca juga : Luar Biasa, All Indonesian Final Tercipta di Cabang Badminton Paralimpiade Paris
Rima menambahkan, Indonesia mendapatkan medali emas pertama patut disyukuri, dan diharapkan masih akan bisa bertambah hingga penutupan Paralimpiade pada 8 September mendatang.
"Emas pertama diraih lewat Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang dalam All Indonesian Final mengalahkan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah dengan skor 21-16 dan 21-15 di La Chapelle Arena, Paris, Prancis," beber Rima.
Bagi Leani, raihan emas ini merupakan emas ketiga di sepanjang keikitsertaannya di Paralimpiade. Sementara Fredy/Khalimatus harus puas sebagai runner-up sekaligus menyabet medali perak.
Baca juga : Harga Emas Antam Anjlok Rp12 Ribu pada Sabtu 31 Agustus 2024
Jalannya Pertandingan
Dari uraian Rima, pasangan Khalimatus/Fredy sejatinya mengawali pertandingan dengan cukup baik di set pertama dengan memberikan perlawanan sengit.
Namun, ketenangan dan kematangan Hikmat/Leani membawa mereka unggul jauh 11-7 di interval gim pertama. Dan akhirnya bosa menutup set pertama 21 - 16 atas Khalimatus/Fredy.
Memasuki gim kedua, Hikmat/Leani yang lebih rileks semakin tancap gas dan unggul 11-7. Mereka terus menambah keunggulan atas Fredy/Khalimatus menjadi 16-12 hingga menutup gim kedua dengan 21-15.
Baca juga : Syuci Indriani Penuhi Target Masuk Final Paralimpiade 2024
Sementara itu Qonitah Ikhtiar Syakuroh, gagal meraih emas Paralimpiade 2024 dari para bulutangkis SL3 tunggal putri. Dia kalah dari Xiao Zuxian 14-21 dan 20-22.
Gim kedua berjalan, Qonitah bangkit. Dia mampu unggul 11-8 dari Zuxian saat interval. Sempat unggul 20-18, Qonitah akhirnya menelan kekalahan dengan skor 20-22 hingga harus puas dengan raihan perak.
SL3 merupakan klasifikasi para bulutangkis untuk atlet dengan gangguan pada tubuh bagian bawah dan mengalami masalah keseimbangan saat berjalan atau berlari.
Baca juga : Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila Torehkan Awal yang Mulus di Paralimpiade 2024
Indonesia sudah mengamankan satu emas lain dari cabang olahraga para bulutangkis ganda campuran SL3-SU5. Di nomor itu tercipta all Indonesian final antara Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila melawan Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiah.
Selain itu, Indonesia juga mempunyai peluang merebut emas di nomor tunggal putri SL4. Leani akan melawan wakil Tiongkok, Cheng He Fang.
Sejauh ini, Indonesia masih 0 emas, sudah meraih tiga perak, dan mampu merebut dua perunggu. Indonesia ada di posisi ke-45 klasemen medali Paralimpiade 2024. (N-2)
Medali Tim Indonesia Paralympic Games Paris 2024, Senin 02 September 2024, Pukul 10.45
Emas
1. Hikmat Ramdani/Leani Raktri Oktila, Para Badminton, Mix Doubles SL3-SU5
Perak
1. Saptoyogo Purnomo, Para Athletics, Men's 100 M T37
2. M Bintang Herlangga, Boccia, Men's Individual BC2
3. Qonitah Ikhtiar Syakuroh, Para Badminton, Women's Single SL3
4. Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah, Para Badminton, Mix Doubles SL3-SU5
Perunggu
1. Gischa Zayana, Boccia, Women's Individual BC2
2. Muhammad Syafa, Boccia, Men's Individual BC1
3. Subhan/Rina Marlina, Para Badminton, Mix Doubles SH6
Kejadian itu bukan bagian dari atraksi sulap, tapi promosi Paralympic Tokyo 2020.
Beberapa rencana rangkaian kegiatan yg dilakukan saat pembukaan Paralimpiade 2020 yang gagal dilaksanakan akibat pandemi.
"Mungkin dikira itu kereta yang akan ia naiki, maka ia naik, kemudian ketika ia tahu ini salah begitu masuk ternyata salah, kosong kemungkinan loncat mau turun," tutur Komarudin.
Pada Juli tahun ini, pria berusia 34 tahun itu telah menjalani separuh masa hukumannya, jumlah minimum untuk bisa mendapatkan kemungkinan bebas bersyarat.
Fadli yang turun di nomor Individual Time Trial (ITT) Paracycling kategori C4 (tunadaksa) sukses membukukan waktu tercepat untuk menempuh jarak 20 km.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh perwakilan Kemenpora yakni Gajah Nata Surya dengan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun
Nomor yang diikuti Ratri yaitu ganda putri SL3-SU5 berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah, tunggal putri SL4, dan ganda campuran SL3-SU5, berpasangan dengan Hary Susanto.
Ganda putri peringkat satu dunia itu unggul 21-9 dan 21-15 dalam pertarungan 24 menit di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Sabtu (4/9).
Leani memenangkan dua medali emas dan satu medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020.
Skuad Merah Putih tak diperkuat atlet andalannya yakni Leani Ratri Oktila pada APG 2022. Ratu parabulu tangkis Indonesia itu absen karena tengah menjalani masa cuti pasca-melahirkan.
Leani kini sudah menginjak usia 32 tahun dan baru saja melahirkan seorang anak.
ATLET para-bulu tangkis Indonesia meraih prestasi pada turnamen Hulic Daihatsu Japan Para-Badminton International 2023 yang berlangsung di Tokyo, pada 7-12 November 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved