Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjomengatakan bahwa orientasi Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) harus ke Paralimpiade.
"PON dan Peparnas itu semangatnya harus sama. PON itu orientasinya Olimpiade, minimal Asian Games, dan Peparnas orientasinya Paralimpiade, minimal Asian Para Games," ujar Menpora seperti dilansir dari Antara, Minggu (6/10).
Menurut Dito, atlet-atlet disabilitas tanah air mesti menatap lebih jauh setelah mencatatkan "hattrick" juara ASEAN Para Games yakni pada tahun 2017, 2022 dan 2023.
Baca juga : Menpora Tegaskan Pentingnya Pembinaan di Peparnas XVII Solo 2024
Oleh karena itu, dia melanjutkan, pemerintah bersama National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) menyelaraskan program agar Peparnas termasuk Peparnas 2024 di Solo sejalan dengan target di Paralimpiade.
"Sehingga Peparnas dapat menjadi wadah untuk mencari atlet-atlet terbaik untuk dibina. Regenerasi pun terjaga," kata Dito.
Dia melanjutkan, salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mengembangkan performa atlet-atlet disabilitas adalah dengan membuat pusat pelatihan bagi atlet Paralimpiade di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Baca juga : PB Peparnas XVII Akan Awasi Penyediaan Akomodasi dan Konsumsi
Peletakan batu pertama fasilitas tersebut dilakukan Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2024. Beranggaran sekitar Rp409 miliar, pusat pelatihan Paralimpiade tersebut terdiri dari gedung olahraga, asrama berkapasitas 188 kamar, lapangan, lintasan dan arena atletik, kolam renang, kolam pemulihan, arena boccia, menembak, tenis meja, badminton serta ruang multifungsi.
Pada Agustus 2024, progres pembangunan pusat pelatihan itu mencapai 40 persen dan tahap pertamanya ditargetkan selesai pada Desember 2024.
Kemudian, pemerintah pun memasukkan Paralimpiade dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Ada lima cabang olahraga Paralimpiade yang masuk dalam DBON tersebut yakni para-atletik, para-renang, para-bulu tangkis, para-tenis meja dan para-angkat berat.
Baca juga : Malam Ini, Presiden Jokowi Buka Peparnas 2024
Untuk itu, Menpora pun meminta dukungan dari seluruh masyarakat agar Indonesia dapat terus mengukir prestasi di Paralimpiade.
Apalagi, di Paralimpiade 2024, Indonesia mengukir prestasi yang sangat baik dengan merebut total 14 medali, di mana satu di antaranya emas, delapan perak dan lima perunggu.
Jumlah medali itu terbanyak yang bisa diraih Indonesia di Paralimpiade sejak pertama kali tampil di sana tahun 1976.
Baca juga : Papua Barat Pastikan Ikut Peparnas XVII di Solo, Peserta Jadi 35 Kontingen
"Alhamdulillah kita mencetak rekor di Paralimpiade lalu. Jadi mohon dukungannya selalu untuk atlet-atlet kita," tutur Menpora.
Selama berpartisipasi di Paralimpiade mulai tahun 1976, Indonesia total mendapatkan 41 medali yaitu tujuh medali emas, 15 medali perak dan 19 medali perunggu.
Cabang olahraga para-bulu tangkis menjadi yang terbanyak menyumbangkan medali yakni 14 keping (termasuk tiga emas), disusul atletik 10 keping (satu emas). (Z-6)
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir masih melakukan lobi dan diskusi kepada FIFA agar Indonesia tidak dikenakan sanksi berat.
Berdasarkan hasil undian yang dilakukan Rabu (5/4) sore, timnas sepak bola putra Indonesia terhindar dari pesaing berat, yakni Vietnam dan Thailand, juara dan runner-up SEA Games 2021.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengaku asam lambungnya sempat naik saat menyaksikan perjuangan timnas U-22 Indonesia berlaga di babak final SEA Games 2023 melawan Thailand.
"Ini salah satu cara untuk mengangkat animo sepak bola karena Argentina adalah tim kelas dunia."
Timnas telah melatih mentalnya sehingga menjadi modal perkembangan yang lebih baik ke depan.
Menpora mengatakan rencana renovasi JIS berkembang seiring kepastian lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Kejadian itu bukan bagian dari atraksi sulap, tapi promosi Paralympic Tokyo 2020.
Beberapa rencana rangkaian kegiatan yg dilakukan saat pembukaan Paralimpiade 2020 yang gagal dilaksanakan akibat pandemi.
"Mungkin dikira itu kereta yang akan ia naiki, maka ia naik, kemudian ketika ia tahu ini salah begitu masuk ternyata salah, kosong kemungkinan loncat mau turun," tutur Komarudin.
Pada Juli tahun ini, pria berusia 34 tahun itu telah menjalani separuh masa hukumannya, jumlah minimum untuk bisa mendapatkan kemungkinan bebas bersyarat.
Fadli yang turun di nomor Individual Time Trial (ITT) Paracycling kategori C4 (tunadaksa) sukses membukukan waktu tercepat untuk menempuh jarak 20 km.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh perwakilan Kemenpora yakni Gajah Nata Surya dengan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved