Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KONTINGEN Jawa Barat sukses melengkapi gelar juara umum mereka di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 dengan menyegel medali emas di cabang sepak bola. Dalam final yang dilangsungkan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, kemarin, tim tuan rumah menang atas Sulawesi Selatan lewat drama adu penalti 5-4 setelah bermain 0-0 selama 120 menit.
Sebagai tuan rumah, skuat Jabar langsung mengambil inisiatif serangan sejak kick-off. Dengan mengandalkan duet lini tengah yang kreatif asal klub Persib Bandung, Gian Zola dan Febri Hariyadi, Jabar memang berkali-kali membombardir pertahanan Sulsel.
Meski demikian, tim tamu juga tampil dengan pertahanan amat solid yang membuat tuan rumah tak mampu membongkar kukuhnya tembok yang dibangun Nurhidayat dkk. Hingga 90 menit waktu normal, skor kacamata tak berubah.
Laga pun dilanjutkan ke extra time. Jabar seperi tak kehabisan bensin dengan terus menekan pertahanan Sulsel. Namun, skuat asuhan Syamsuddin Umar itu juga tak bergeming dengan selalu mementahkan setiap serangan Jabar.
Perebutan emas pun berlanjut hingga adu penalti. Dua penendang pertama dari tiap tim sukses menjalankan tugas. Namun, Erwin gagal menuntaskan tugasnya sebagai penendang ketiga bagi Jabar.
Untung bagi tuan rumah, eksekutor kelima Sulsel pun tak mampu menembus hadangan kiper M Natsir sehingga nasib kedua tim bergantung pada penendang keenam. Algojo Jabar Sugianto sukses, sedangkan andalan Sulsel Alia Alfuad gagal sehingga medali emas terakhir di PON XIX jatuh ke tangan Jabar.
Juara umum
Kontingen DKI Jakarta memastikan diri keluar sebagai juara umum bulu tangkis Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat dengan mengumpulkan empat emas. Keempat emas itu diperoleh dari nomor tunggal putra lewat Jonatan Christie, tunggal putri Fitriani, ganda putri Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris, dan ganda putra Angga Pratama/Marcus Fernaldi Gideon.
Fitriani mempersembahkan emas pertama untuk DKI Jakarta dengan menaklukkan rekannya di pelatnas, Hanna Ramadhini, yang kali ini mewakili Jawa Barat. Fitriani menang 24-22, 21-12.
Kemenangan Fitriani disusul Anggia/Della. Pasangan itu berhasil mengungguli Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia Nuraidah (Jabar) dalam tempo 40 menit dengan skor 21-13, 21-11. Jonatan lalu menyumbangkan emas ketiga dengan membungkam Wisnu Yuli Prasetyo (Jawa Timur) dalam dua gim, 21-16, 21-5.
Angga/Marcus menutup partai final bulu tangkis PON dengan medali keempat bagi DKI. Angga/Marcus menundukkan pasangan Jateng Kenas Adi Haryanto/Praveen Jordan 21-17, 21-15.
DKI Jakarta menjadi juara umum dengan perolehan empat medali emas, menyusul kemudian Jabar dengan dua medali emas (beregu putra dan putri) serta Jateng dengan satu medali emas (ganda campuran).
“Alhamdulillah rasanya senang sekali bisa menyumbangkan emas. Akhirnya DKI Jakarta bisa juara umum di bulu tangkis walaupun di awal Jawa Barat yang memimpin. Bangga juga bisa dapat emas karena ini merupakan PON terakhir saya,” kata Angga seusai bertanding. (R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved