Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Jabar Sempurnakan Juara Umum dengan Medali Emas Sepak Bola

Antara
28/9/2016 22:55
Jabar Sempurnakan Juara Umum dengan Medali Emas Sepak Bola
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

KONTINGEN Jawa Barat benar-benar menunjukkan dominasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, terbukti hingga satu hari sebelum penutupan kontingen tuan rumah mampu membukukan medali emas lebih dari 200 keping.

Hasil yang diraih oleh kontingen yang menggunakan slogan Jabar Kahiji mampu mengumpulkan 217 emas, 153 perak, dan 150 perunggu, atau jauh lebih unggul dari Jawa Timur yang berada di posisi dua dengan 132 emas, 136 perak, dan 133 perunggu. Bahkan mampu mengandaskan juara bertahan DKI Jakarta yang hanya mengumpulkan 128 emas, 124 perak, dan 115 perunggu.

Predikat juara barupun layak disandang meski penobatan baru dilakukan Kamis (29/9) besok.

Aura kemenangan tim tuan rumah sudah terlihat jelas, bahkan Ketua KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin sudah berani memperkenalkan kaos dengan tulisan 'Champion' sebagai tanda perolehan medali tuan rumah tidak mungkin dikejar oleh kontingen provinsi lain.

"Alhamdulillah Jabar sudah meraih apa yang kita targetkan. 'Jabar Kahiji' sudah kita genggam. Terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada atlet dan orangtua. Mereka merupakan bagian dari perjalanan panjang menuju sukses ini," kata Ahmad Saefudin.

Apa yang diraih tuan rumah Jabar bisa dikatakan sebagai pencapaian maksimal meski dalam perjalanannya ada beberapa permasalahan dan bahkan memunculkan polemik seperti di polo air maupun gulat. Pencapaian emas di atas 200 keping melebih target yaitu 180 emas.

Yang lebih membanggakan lagi, predikat juara ini kembali ke Tanah Parahyangan setelah menunggu puasa gelar yang cukup lama yaitu 55 tahun. Jabar terakhir kali menjadi juara pesta olahraga terbesar di Indonesia pada 1965 atau saat menjadi tuan rumah.

Lumbung emas bagi kontingen Jabar ini berasal dari cabang olahraga yang memiliki banyak nomor seperti renang. Kontingen tuan rumah mampu meraih 25 emas dari 17 yang ditargetkan. Judo mampu menyumbang 12 emas, dayung 18 emas, menembak 13 emas, serta taekwondo menembus delapan emas.

Tidak ketinggalan balap sepeda. Tuan rumah sangat dominan dengan merebut sembilan medali emas enam perak dan empat perunggu. Apa yang diraih oleh Dadi Suryadi dan kawan-kawan melebihi target yang ditetapkan yaitu tujuh medali emas.

"Memang benar, target dari balap sepeda memang terpenuhi. Awalnya kami sempat bimbang apa bisa memenuhi target. Ternyata realisasinya menyenangkan. Target bisa tercapai," kata Ketua Pengprov ISSI Jabar Ato Hermanto seusai penutupan perlombaan balap sepeda PON 2016 di Velodrome Munaip Saleh, Cimahi.

Cabang olahraga balap sepeda juga dinilai sebagai cabang yang minim polemik. Hal ini terjadi karena pihak panitia penyelenggara menyiapkan balap dengan baik termasuk mendatangkan teknisi pencatatan waktu dari Hong Kong dengan biaya yang cukup besar yaitu Rp300 juta.

Hal ini sangat diapresiasi oleh Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari. Menurut dia, apa yang dilakukan panpel balap sepeda sangat bagus sehingga mampu meminimalisasi gesekan seperti yang terjadi pada beberapa cabang olahraga termasuk pada cabang sepatu roda yang pencatatan waktunya hampir sama dengan balap sepeda.

"Kita sudah sepakat jika PON dijadikan ajang seleksi serta evaluasi bagi atlet dan pelatih. Makanya dipersiapkan dengan maksimal. Kami dan panpel tidak setengah-setengah dalam melaksanakan PON 2016," kata pria yang juga seorang promotor tinju profesional itu.

PON 2016 tidak hanya sukses bagi tuan rumah saja. Beberapa rekor juga sempat terjadi. Atlet muda potensial bahkan sudah mampu mengalahkan seniornya di antaranya di atletik nomor lari gawang. Sang andalan Dedeh Erawati harus mengakui keunggulan juniornya.

Dari balap sepeda juga mampu membuat kejutan. Ratu BMX Indonesia, Elga Kharisma Novanda, mampu merebut medali emas dari nomor trek. Pembalap asal Malang ini mampu mengalahkan pebalap senior yang sudah kenyang pengalaman yaitu Santia Tri Kusuma meski balapan yang diikuti baru pertama kali dijalani.

"Pembalap BMX memang memiliki power yang kuat, tapi khusus untuk lintasan pendek seperti nomor sprint. Tidak hanya Elga, Puguh (BMX DKI Jakarta) juga bersinar meski hanya mendapatkan perak di tim sprint," kata Kabid BMX PB ISSI, Dadang Harries Poernomo.

Selain diwarnai beberapa kejutan, bagi kontingen Jabar, predikat juara yang disandang sangat istimewa karena ditutup dengan meraih medali emas dari cabang sepak bola. Meski hanya satu emas yang diperebutkan, gengsi untuk meraih emas sangat tinggi.

Di partai puncak, tim Jabar sukses menundukkan Sulawesi Selatan melalui adu penalti 5-4 setelah dalam waktu normal kedudukan sama kuat dengan kedudukan 0-0. Dengan demikian, Jabar mampu menyempurnakan juaranya. Semboyan Berjaya di Tanah Legenda benar-benar menjadi milik tuan rumah.

Sementara itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyatakan puas dengan pelaksanaan PON 2016 di Jawa Barat yang berlangsung di 16 kabupaten/kota dari 17-29 September. Apalagi, ada beberapa pemecahan rekor terutama yang dilakukan atlet muda.

"Kami sangat puas, terutama KONI Pusat, dengan adanya pemecahan prestasi rekor dari atlet remaja, seperti dari renang dan cabor lainnya," kata Ketua KONI Pusat Tono Suratman dalam jumpa pers di Media Center Utama PON XIX.

Terkait dengan adanya beberapa polemik maupun pelanggaran, Tono menegaskan jika jumlahnya lebih sedikit dibandingkan PON 2012 di Riau. Jumlah pelanggaran di Jabar hanya sembilan, sedangkan empat tahun sebelumnya mencapai 41 pelanggaran.

"Walaupun ada riak-riak kecil yang terjadi seperti keributan di venue renang, itu adalah hal yang memang tidak dikehendaki, tapi kita maklumi bahwa semua kontingen ingin mendapatkan prestasi. Kita melalui panwasrah melalui panpel untuk selalu melakukan evaluasi dan menerima saran dari peserta dan ofisial," katanya menambahkan.

Pihaknya berharap pelaksanaan PON bisa menjadi marwah pusaka Indonesia untuk memajukan bidang olahraga. Tidak hanya itu, kejuaraan empat tahunan ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk memajukan perdamaian di Indonesia. Sampai Jumpa pada PON 2020 Papua........(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya