Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

DKI Gagal Pertahankan Gelar

Ghani Nurcahyadi
28/9/2016 09:36
DKI Gagal Pertahankan Gelar
()

PERHELATAN Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 tinggal menyisakan dua hari hingga upacara penutupan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, 29 September mendatang. Jawa Barat, sebagai tuan rumah, dipastikan akan keluar sebagai juara umum, menggantikan predikat yang sebelumnya dipegang DKI Jakarta di Riau, empat tahun silam.

Meski DKI tidak bisa mempertahankan gelar juara umum, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan hal tersebut tidak terlalu merisaukan.

Ia menyatakan DKI sama sekali tidak merasa terlalu kecewa karena kehilangan gelar itu.

Menurut Djarot, tujuan utama DKI Jakarta mengikuti ajang PON ialah menghasilkan atlet yang mampu meraih prestasi bagi Indonesia di ajang internasional. Pembinaan olahraga di DKI pun akan terus dilakukan dengan intensif meski mereka tidak lagi menyandang juara umum PON.

"Kalau kita orientasinya bukan juara umum. Pokoknya berprestasi setinggi-tingginya dan pembinaan itu harus berjenjang. Saya sampaikan ke KONI, DKI Jakarta dan pengurus cabang olahraga jangan membajak atlet dari luar demi hanya meraih gelar juara. Itu tidak baik. Kita harapkan kita siapkan betul untuk tingkat regional dan internasional," kata Djarot di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Djarot menilai penyelenggaraan PON XIX Jabar 2016 perlu menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dan juga pengurus induk cabang olahraga. Hal itu diperlukan agar olahraga di Tanah Air semakin baik ke depan.

Peluang tambah emas
DKI saat ini masih tertahan di posisi ketiga klasemen pengumpul medali. Kemarin, DKI menambah emas melalui tim golf yang menjadi juara nomor mix foursome di Lapangan Golf Bandung Giri Gahana, Sumedang, Jawa Barat.

Rifqi Alam/Kristina Nathalia menjadi yang terbaik dengan mengumpulkan total 146 pukulan. Keduanya mengungguli rekan sedaerah, Cahyo Adhitomo/Rivani Adelia Sihotang, yang berada di peringkat kedua dengan total 149 pukulan.

Peluang DKI untuk menambah medali emas masih terbuka karena mereka menempatkan wakil di final beberapa cabang, misalnya, basket putri.

Di final, DKI yang menundukkan tuan rumah Jabar, 61-42, akan berhadapan dengan Jawa Tengah yang di semifinal mengalahkan Jawa Timur 62-56.

DKI juga sukses meloloskan tim sofbol putri ke final setelah mengalahkan Papua 19-10 di semifinal di Lapangan Sofbol Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Di final, tim sofbol DKI Jakarta akan berhadapan dengan Papua Barat yang mengalahkan Jabar 8-1 di semifinal.

"Target kami membawa medali dan sekarang sudah aman dengan masuk dua besar. Anak-anak sekarang juga punya waktu untuk istirahat sebelum berlaga di partai final," kata pelatih sofbol DKI Jakarta, Iwan Pujiharto.

Cabang bulu tangkis juga masih memberikan peluang bagi DKI untuk menambah pundi-pundi medali emas. Tunggal putri Fitriani lolos ke final dan akan menantang pebulu tangkis tuan rumah Hanna Ramadini untuk memperebutkan medali emas. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya