Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

DKI Berjaya di Stadion Pakansari

Ghani Nurcahyadi
27/9/2016 09:28
DKI Berjaya di Stadion Pakansari
(Antara/Indrianto Eko Suwarso)

TIM atletik DKI Jakarta meneruskan penampilan apik mereka di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016. Pada hari kelima lomba di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, kemarin, DKI menambah dua raihan medali emas dari tujuh nomor yang dilombakan.

Dua emas tersebut disumbang Rini Budiarti di 3.000 meter halang rintang. Pelari 33 tahun itu menjadi yang terbaik dengan catatan waktu 10 menit 19,65 detik.

Perak nomor tersebut diraih Yulianingsih (Jawa Tengah) dan perunggu oleh Fretty Sihite (Sumatra Utara).

Bagi Rini, itu merupakan emas keempatnya di PON 2016. Sebelumnya ia meraih emas di nomor 800 meter, 1,500 meter, dan 5.000 meter.

“Memang kejutan dari Rini karena sebelumnya di nomor 5.000 meter, dia kami pasangkan hanya untuk menemani Triyaningsih, tapi ternyata dia bisa mendahului Triyaningsih. Tapi yang penting sama-sama DKI Jakarta yang menang,” kata manajer tim atletik DKI Jakarta, Rahman.

Emas kedua DKI disumbang­kan atlet lompat galah Frede­rick Saputra setelah membukukan lompatan setinggi 4,90 meter.

Medali perak direbut atlet Jawa Timur Teuku Tegar Abadi dan medali perunggu menjadi atlet Lampung, Eko Wicaksono.

Dengan tambahan dua medali emas, DKI Jakarta semakin mantap di puncak klasemen cabang atletik dengan 14 medali emas. Mereka unggul jauh dari tuan rumah Jabar dengan 5 medali emas.

Jabar hanya menambah satu emas pada hari kelima melalui atlet tolak peluru putri, Eki Febri Ekawati. yang sekaligus menjadi rekor nasional baru dengan lemparan sejauh 14,98 meter, kemarin. Rekor sebelumnya juga menjadi milik Eki dengan catatan 14,57 meter.

Sapu Bersih
Dari cabang senam, DKI tampil dominan pada nomor ritmik dengan merebut seluruh empat medali emas yang diperebutkan di GOR Arcamanik, Bandung, Jabar. Tambahan empat medali itu membuat tim senam DKI merebut semua emas nomor ritmik karena sehari sebelumnya mereka menyabet dua emas kate­gori beregu.

Nabila Evandestera dan Dinda Defriana menjadi bintang DKI. Nabila merebut dua emas kategori perorangan pada alat simpai dan bola. Dinda merebut dua emas kategori perorangan melalui alat gada dan pita.

DKI Jakarta masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi medali karena senam aerobik akan mulai dipertandingkan, hari ini. Pada PON XVIII Riau 2012, DKI Jakarta mampu memborong seluruh medali pada nomor senam aerobik.

Medali emas juga didapat DKI dari cabang kriket yang berlangsung di Stadion Persib, Bandung. Di final nomor twenty-twenty (20’S), tim putri DKI menundukkan Bali.

Itu merupakan emas kedua tim kriket putri DKI di PON 2016. Sebelumnya, putri DKI merebut emas nomor 8’S. “Kami bersyukur target dua emas putri tercapai,” ujar Fernandes Nato, pelatih kriket putri DKI Jakarta.

Menurut Fernandes, kemenangan DKI di T20 ini memang sudah diperhitungkan sebelumnya. “Kemenangan kami ini juga karena mental dan skill pemain-pemain kami bagus,” ujarnya. (DD/Mag/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya