Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
SETELAH sukses melahirkan atlet-atlet wushu kelas dunia seperti Lindswell Kwok, Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) bertekad terus menghasilkan atlet wushu berbakat. Salah satunya ialah Juwita Niza Wasni yang berjaya di Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
Selain atlet, PB WI pun menaruh perhatian pada profesionalitas wasit. Bagaimana PB WI memandang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016? Berikut wawancara wartawan Media Indonesia, Ghani Nurcahyadi, dengan Ketua Umum PB WI, Supandi Kusuma, di GOR Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, kemarin (Senin, 19/9).
Bagaimana Anda melihat PON Jabar 2016?
Ini bukti atlet kita siap dibawa ke SEA Games atau Asian Games. Kita fokus Asian Games, karena kita akan jadi tuan rumah. Tapi bukan atlet saja latihan. Wasit pun harus profesional.
Sudahkah terlihat penerus Lindswell dkk di PON 2016?
Sudah ada, tapi belum bisa kita pastikan. Yang utama kita punya atlet, wasit, pengurus semua harus kompak.
Apa target besar PB WI berikutnya?
Juara dunia. Itu, kan, ukurannya juga besar. Kadang-kadang konsentrasi juga perlu kita jaga. Jangan hanya bagus di satu ajang, tapi kemudian di ajang lainnya tidak. Ini yang harus kita jaga.
Anda tadi berbicara soal wasit, bagaimana wasit wushu Indonesia saat ini?
Wasit kita sekarang harus kita bimbing agar semakin profesional. Kita harus belajar dari Tiongkok karena teknik perwasitan mereka sudah tinggi.
Apa program PB WI untuk wasit?
PB tetap kirim setiap kali ada pelatihan. Namun, kita harap pemerintah bisa membantu. Program PB memang bagus-bagus, tapi kadang pemerintah punya hitung-hitungan. Kita juga jadi tidak sanggup.(R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved